Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 SMA Bab 1 Unit E Bagian 1: Peran Perempuan dalam Revolusi Nasional
Rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA Bab 1 Unit E Bagian 1 mengenai Peran Perempuan dalam Revolusi Nasional.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Persoalan upaya mempertahankan kemerdekaan bukan hanya berada pada pundak para elite negara dan militer, melainkan seluruh lapisan rakyat Indonesia.
Dengan semboyan “Merdeka atau Mati”, rakyat Indonesia rela bertaruh nyawa dan bahu-membahu untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kali ini kita akan belajar materi Sejarah kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka Bab 1 tentang Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan terkhusus Peran Rakyat dalam Revolusi Nasional
Materi ini dilansir dari buku Sejarah karya Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Aan Ratmanto.
Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menggunakan sumber-sumber sejarah untuk menganalisis secara kritis dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya dari upaya Belanda yang ingin menduduki kembali wilayah jajahan serta merefleksikan sejarah perjuangan bangsa untuk kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.

Berikut di bawah ini rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA Bab 1 Unit E Bagian 1
Peran Perempuan dalam Revolusi Nasional
Pemerintah RI menyerukan para perempuan yang sebelumnya tergabung dalam Fujinkai (organisasi wanita bentukan Jepang) agar masuk dalam berbagai wadah organisasi perempuan Indonesia.
Dengan demikian, para perempuan Indonesia segera dapat menyalurkan tenaganya untuk kepentingan perjuangan, terutama dalam bidang-bidang sosial.
Pada beberapa daerah, para istri dan remaja putri mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan logistik, obat-obatan, bahkan pembiayaan perang.
Selama masa Revolusi, perempuan Indonesia berjuang melalui berbagai cara sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah masing-masing.
a. Peran Medis dan Kesehatan
Dalam situasi perang yang rentan menimbulkan korban, bidang medis dan kesehatan menjadi faktor penunjang penting bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Pada contohnya, di Aceh, para perempuan anggota Palang Merah Indonesia membentuk satuan tugas yang selalu siaga dikirim ke medan laga untuk menolong korban perang.
Sementara itu, para perempuan di Sulawesi Utara berulang kali berjuang untuk menerobos blokade dan pertahanan Belanda untuk mencari obat-obatan yang saat itu sukar diperoleh.
Mengenal Double Standard, Bias Gender yang Masih Mengakar di Kehidupan Modern |
![]() |
---|
Beruntungnya Jadi Wanita, Ini 6 Keistimewaan Perempuan dalam Islam |
![]() |
---|
Hari Kesetaraan Perempuan 26 Agustus, Ternyata Ini Muasalnya |
![]() |
---|
13 Quotes Sutan Sjahrir, Bung Kecil yang Andil dalam Proklamasi Kemerdekaan RI |
![]() |
---|
Apa yang Terjadi di Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945? Siapa Saja Tokoh-tokohnya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.