Kunci Jawaban
Penjabaran PPKN Kelas 11 Unit 5: Stereotip, Diskriminasi, dan Bullying Halaman 146
Diskriminasi dapat memecah belah masyarakat, menimbulkan ketegangan antar kelompok, dan menghambat keharmonisan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Perhatikan penjabaran soal dan jawaban pelajaran PPKN kelas XI yang diterbitkan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Berikut ini penjabaran soal dan jawaban pelajaran PPKN Kelas 11 Unit 5 : Stereotip, Diskriminasi, dan Bullying Halaman : 146 Kurikulum Merdeka.
Siswa diharapkan mengerjakan soal – soal terlebih dahulu dan menggunakan kunci jawaban ini sebagai bahan referensi dengan dampingan orang tua.
Bagian 3 : Bhinneka Tunggal Ika |Unit 5 : Stereotip, Diskriminasi, dan Bullying

Uji Pemahaman | Halaman :146
Untuk mengetahui sejauh mana pemahamanmu tentang unit ini, jawablah pertanyaan berikut:
a. Apakah yang kalian pahami tentang diskriminasi?
Jawaban : Diskriminasi adalah perlakuan tidak adil atau merugikan terhadap individu atau kelompok berdasarkan karakteristik tertentu, seperti ras, jenis kelamin, usia, orientasi seksual, agama, atau disabilitas.
Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai cara, termasuk:
1. Diskriminasi langsung : Perlakuan jelas dan terbuka.
Menolak kesempatan kerja bagi seseorang karena latar belakangnya.
2. Diskriminasi Tidak Langsung : Kebijakan atau praktik yang tampak netral namun merugikan kelompok tertentu secara tidak proporsional.
Misalnya aturan yang menguntungkan satu kelompok tanpa mempertimbangkan kebutuhan kelompok lain.
Baca juga: Penjabaran PPKN Kelas 11 Unit 4 : Merawat Tradisi Lokal dan Kebinekaan Halaman 134
3. Diskriminasi Struktural : Merujuk pada sistem dan institusi yang tertanam dalam masyarakat dimana kebijakan dan praktik tertentu dapat menyebabkan ketidakadilan sistemik.
Dampak diskriminasi sangat parah, membatasi akses terhadap pendidikan, pekerjaan dan layanan kesehatan, serta mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan individu.
Untuk memerangi diskriminasi, penting untuk meningkatkan kesadaran, mendidik, dan mengembangkan kebijakan yang inklusif dan adil.
b. Mengapa diskriminasi itu terjadi? Pernahkah kalian melakukan tindakan yang mengarah pada pelabelan negatif, diskriminasi, atau intoleransi? Jika tidak pernah, apakah dalam satu waktu kalian pernah melihat tindakan diskriminasi tersebut?
Jawaban : Diskriminasi terjadi karena berbagai faktor, antara lain:
1. Kesalahpahaman dan Stereotip : Banyak diskriminasi yang bermula dari kesalahpahaman dan representasi keliru dari kelompok tertentu, yang seringkali dipicu oleh stereotip.
2. Pengaruh Budaya dan Sosial : Nilai budaya dan norma sosial dapat menimbulkan prasangka.
Misalnya, budaya yang mengutamakan homogenitas cenderung mengabaikan keberagaman.
3. Ketidakadilan Sistemik : Kebijakan dan struktur yang tidak adil dalam masyarakat, seperti dalam bidang pendidikan dan ketenagakerjaan, dapat meningkatkan diskriminasi.
4. Kecemasan atau Ketakutan : Takut akan perbedaan, baik dalam budaya, agama, atau orientasi seksual, dapat menumbuhkan perilaku diskriminatif.
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya tidak dapat mengambil tindakan atau melihatnya secara langsung, namun banyak orang melaporkan melihat atau mengalami tindakan diskriminasi.
Misalnya, beberapa orang mungkin mengalami teman sekelasnya diperlakukan berbeda di sekolah atau tempat kerja karena ras atau jenis kelamin mereka.
Pengalaman seperti itu bisa sangat menegangkan dan menciptakan suasana yang tidak menyenangkan.
Menghadapi dan mengatasi diskriminasi memerlukan kesadaran, empati, dan tindakan kolektif untuk membawa perubahan positif.
c. Hemat kalian, apakah kaitan antara diskriminasi dan kebinekaan budaya bangsa kita?
Jawaban : Hubungan antara diskriminasi dan keragaman budaya negara kita sangatlah penting.
Di Indonesia yang terkenal dengan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa, diskriminasi dapat berdampak langsung pada upaya menjaga persatuan dan kerukunan.
Berikut beberapa poin yang menjelaskan hubungan ini.
1. Ancaman terhadap persatuan : Diskriminasi dapat memecah belah masyarakat, menimbulkan ketegangan antar kelompok, dan menghambat keharmonisan.
Dalam masyarakat multikultural, perlakuan tidak adil terhadap satu kelompok dapat menimbulkan konflik dan perpecahan.
2. Menghargai Keberagaman : Keberagaman budaya menuntut saling menghormati dan menerima perbedaan.
Diskriminasi, di sisi lain, mencerminkan ketidakmampuan atau keengganan untuk memahami keberagaman ini.
Baca juga: Penjabaran PPKN Kelas 11 Unit 4: Merawat Tradisi Lokal dan Kebinekaan Halaman 133-135
3. Hambatan Partisipasi : Diskriminasi dapat menghalangi individu dari kelompok tertentu untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Hal ini menggerogoti potensi bangsa secara keseluruhan dan menurunkan kualitas hidup masyarakatnya.
4. Pendidikan dan Kesadaran : Untuk mengatasi diskriminasi, penting untuk mendidik masyarakat tentang nilai keberagaman dan pentingnya saling menghormati.
Kesadaran ini membantu mengurangi prasangka dan stereotip yang sering berujung pada perilaku diskriminatif.
5. Identitas Nasional : Diskriminasi bertentangan dengan semangat keberagaman yang menjadi identitas suatu bangsa.
Membangun rasa saling menghormati dan memahami perbedaan adalah kunci untuk memperkuat identitas nasional yang inklusif.
Oleh karena itu, untuk menjaga keberagaman budaya negeri ini, sangat penting untuk melawan diskriminasi dan mengedepankan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati.
d. Upaya apa saja yang dapat kalian lakukan untuk memupuk kerukunan antarumat beragama di Indonesia?
Jawaban : Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mendorong kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
1. Pendidikan dan Penyadaran : Mendidik masyarakat tentang pentingnya toleransi antar umat beragama dan saling menghormati melalui seminar, workshop, atau diskusi.
Mendidik anak tentang keberagaman budaya dan agama sejak dini juga sangat penting.
2. Dialog Antaragama : Mengadakan forum dan pertemuan untuk bertukar pikiran dan pengalaman antar umat beragama.
Dialog ini membantu mengurangi bias dan membangun pemahaman yang lebih baik.
3. Aktivitas Bersama : Mempromosikan kegiatan sosial atau budaya yang melibatkan komunitas agama yang berbeda, seperti:
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat, festival budaya, dan acara olah raga.Kegiatan ini dapat mempererat hubungan antar umat beragama.
4. Iklan Media Positif : Penggunaan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan pesan toleransi dan kerukunan serta menyoroti contoh-contoh positif kerja sama antar komunitas agama.
5. Dukungan terhadap kebijakan inklusif : Mendorong pemerintah dan lembaga terkait untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung keberagaman dan menjamin hak individu untuk beribadah sesuai keyakinannya.
6. Pemberdayaan Pemuda : Partisipasi generasi muda dalam program yang mengedepankan toleransi dan kerukunan.
Generasi muda dapat menjadi agen perubahan sosial yang efektif.
7. Memerangi Radikalisasi : Mendidik masyarakat tentang bahaya radikalisasi dan intoleransi serta memberikan pemahaman alternatif yang damai dan inklusif.
Kami berharap langkah-langkah tersebut mampu menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati antar umat beragama di Indonesia.
e. Bagaimana cara mengikis prasangka (prejudice), stereotyping, dan fanatisme agama yang berlebihan?
Jawaban : Mengurangi prasangka, stereotip, dan fanatisme agama yang berlebihan memerlukan pendekatan yang komprehensif.
Ada beberapa cara untuk melakukannya:
1. Pendidikan dan Kesadaran : Mendidik masyarakat tentang nilai-nilai toleransi dan keberagaman.
Program pendidikan yang menekankan sejarah dan budaya berbagai agama dapat membantu mengurangi prasangka.
2. Dialog dan Pertukaran Budaya : Mempromosikan dialog antaragama dan pertukaran budaya untuk memahami keyakinan dan praktik satu sama lain.
Kegiatan seperti forum diskusi dan acara komunitas dapat memperluas bidang komunikasi.
3. Memberikan Cerita Positif : Memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan cerita positif dan contoh kerukunan antaragama.
Ini akan membantu mengubah sikap negatif Anda menjadi lebih positif.
4. Menantang Stereotip : Secara aktif menantang stereotip yang muncul, baik dalam percakapan sehari-hari maupun di media.
Mendidik orang lain tentang fakta yang benar membantu mengurangi kesalahpahaman.
5. Pendidikan Multikultural : Memasukkan pendidikan multikultural ke dalam kurikulum sekolah untuk mengajarkan siswa tentang perbedaan agama dan budaya serta pentingnya saling menghormati.
Baca juga: Materi Pelajaran PPKN Kelas 11 Unit 2: Kolaborasi Budaya Halaman 115-116
6. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial : Mengikuti kegiatan sosial dari komunitas agama yang berbeda.
Kegiatan berbagi dapat membangun hubungan dan mengurangi ketegangan.
7. Pendekatan Keluarga dan Komunitas : Mendorong diskusi dalam keluarga dan komunitas tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati, dan memastikan bahwa nilai-nilai ini ditularkan dari lingkungan terdekat.
8. Mengembangkan empati : Mengembangkan empati melalui kegiatan yang melibatkan orang-orang dari berbagai latar belakang, seperti: Contoh: proyek sukarelawan, acara komunitas, dll.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat mengurangi prasangka, stereotip dan prasangka serta bekerja sama untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif.
( MG Wijaningtyas Ayu Syafutri )
Kunci Jawaban Worksheet 5.3 Bahasa Inggris Kelas 8 Halaman 243 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Cara-Cara Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai: PPKN Kelas 11 Unit 2 Halaman 169-170 |
![]() |
---|
PPKN Kelas 11 Unit 2 Cara-Cara Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai Halaman 169-170 |
![]() |
---|
Jawaban Soal Kimia untuk Kelas 11 BAB 3 Ayo Cek Pemahaman Uraian : Stoikiometri |
![]() |
---|
Penjabaran PPKN Kelas 11 Unit 5 : Stereotip, Diskriminasi, dan Bullying Halaman : 146 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.