Kalurahan Kemadang Gunungkidul Raih Status Desa Paling Siap Hadapi Tsunami dari UNESCO
Status tersebut diraih lantaran wilayah yang memiliki sembilan kawasan pantai ini sudah memiliki mitigasi bencana tsunami yang sangat baik.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kalurahan Kemadang, Kapanewon (kecamatan) Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul,
diakui sebagai Desa/Kalurahan Siap Hadapi Tsunami dari UNESCO IOC dan The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium, sejak 2022 lalu.
Status tersebut diraih lantaran wilayah yang memiliki sembilan kawasan pantai ini sudah memiliki mitigasi bencana tsunami yang sangat baik.
Kesiapan ini tidak hanya meliputi infrastruktur, tetapi masyarakat, termasuk pelaku wisata sudah diberi pelatihan mengenai mitigasi bencana.
"Kalurahan Kemadang mempunyai sembilan pantai, dari Baron sampai Watu Kodok, semuanya sudah memiliki jalur evakuasi, peta evakuasi, peta rawan tsunami dan titik kumpul," kata Sekretaris Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kalurahan Kemadang, Surisdianto, Rabu (20/11/2024).
Baca juga: Musim Penghujan Tiba, BPBD Gunungkidul Sebut 10 EWS Tidak Berfungsi Optimal
Dia melanjutkan, langkah mitigasi bencana tsunami yang disiapkan secara matang inipun tidak lepas dari posisi Kalurahan Kemadang yang rawan bencana.
Di mana, wilayah ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Serta, area pengembangan Geopark Gunung Sewu dengan elevasi 0 hingga 300 meter di atas permukaan laut dan dicirikan oleh perbukitan karst.
"Posisi ini membuat Ada empat padukuhan di Kalurahan Kemadang yang berpotensi terdampak tsunami. Maka dari itu segenap masyarakat secara matang menyusun langkah mitigasi tsunami tersebut. Dan, hasilnya, Kalurahan Kemadang diakui sebagai Desa/Kalurahan Siap Tsunami pada 2022 oleh UNESCO IOC,"ucapnya.
Dengan hasil capaian serta mendapatkan pengakuan UNESCO IOC sebagai Masyarakat Siap Tsunami, Sutris mengatakan pihaknya akan menguatkan kolaborasi mitigasi bencana dengan BMKG, BPBD Gunungkidul, Pemerintah Kalurahan dan masyarakat setempat.
"Mudah-mudahan dengan adanya pengakuan ini, kita bisa bangun budaya siaga bencana di sektor pariwisata, demi keberlanjutan dan keselamatan bersama. Selalu siap untuk tangguh, tanggap dan tangguh,"tandasnya. (*)
Pemkab Gunungkidul Anggarkan Rp2,2 M untuk Bonus Atlet dan Pelatih di PORDA dan Peparda DIY 2025 |
![]() |
---|
Pertamina Beri Penjelasan PascaInsiden Kecelakaan Truk Tangki Elpiji di Gunungkidul |
![]() |
---|
Truk Tangki Elpiji Terguling di Jalur Yogya-Wonosari: Sopir Tewas, Proses Evakuasi Butuh 12 Jam |
![]() |
---|
Warga Tunggak Nongko Gunungkidul Berperan Aktif Jaga Ekosistem Sungai Oya |
![]() |
---|
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.