Memahami Seni Peran: Pelajaran Seni Budaya BAB 7 SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Artikel berikut membahas materi seni peran, pelajaran Seni Budaya BAB 7 SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka.

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest
Tari Saman Aceh 

TRIBUNJOGJA.COM - Pada kali ini kita akan membahas mengenai seni peran materi Seni Budaya SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka

Materi dilansir dari Buku Paket Seni karya Budaya Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna.

Baca juga: Rangkuman Seni Budaya Kelas 10 Kurikulum Merdeka: Bentuk, Jenis dan Nilai Estetis Gerak Tari

Pengertian seni peran

Seni peran merupakan unsur penting dalam pementasan teater, mengapa demikian? Karena tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater.

Seni peran secara etimogis (bahasa Inggris) berasal dari kata “ to act to” yang berarti berbuat, bertindak, melakukan atau berbuat menjadi atau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya.

Dari kata “to act” lahirlah istilah actor dan actris. Actor adalah pemeran, pelaku atau pemain untuk pria dan actris istilah penamaan untuk pemain wanita.

Unsur Seni Peran

Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas, sebagai rasa tanggung jawab yang dipikulnya, maka seorang pemain atau aktor aktris senatiasa selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan unsur seni peran, yakni. tubuh, suara, dan rasa.

Berikut unsur-unsur seni peran, dijelaskan berikut ini:

1. Lakon

Kata lakon sama halnya dengan istilah ‘ngalalakon-boga lalakon’ (dalam, Bahasa Sunda), atau ‘ngelelakon’ (dalam, Bahasa Jawa) artinya melakukan, melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran utama dengan kata-kata (verbal) atau tanpa berkata-kata (non verbal) dalam suatu peran yang dibawakan.

Kedudukan lakon, cerita atau naskah merupakan unsur penting dalam seni teater sebagai nyawa, nafas atau roh dalam menjalin hubungan cerita (struktur cerita) melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang pemeran.

2. Unsur Penokohan atau Peran

Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau beberapa pemain merupakan unsur penting dalam seni peran yang bersumber dari lakon, cerita, dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh seorang pengarang.

Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain: Protagonis, Antagoni, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Conident, Raisonneur, dan Utility.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved