Peluncuran Program Lintang untuk Tingkatkan Literasi dan Praktik Baik Generasi Muda Kota Magelang

Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari membaca

|
Dok. Prokompim Kota Magelang
Peluncuran Program Lintang oleh Pjs Wali Kota Magelang Ahmad Aziz didampingi Kepala Disperpusip Kota Magelang, Nurwiyono Slamet Nugroho, beserta jajarannya di aula kantor Disperpusip setempat, Senin (28/10/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang resmi meluncurkan program Literasi dan Terapan Kota Magelang (Lintang).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari membaca dalam kehidupan sehari-hari.

Peluncuran program ini dilakukan oleh Pjs Wali Kota Magelang, Ahmad Aziz, didampingi Kepala Disperpusip Kota Magelang, Nurwiyono Slamet Nugroho, beserta jajarannya di aula kantor Disperpusip setempat, Senin (28/10/2024).

Nurwiyono menjelaskan, Lintang adalah sebuah implementasi program Perpustakaan Nasional yakni transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Dia menyebut Lintang diharapkan dapat menjembatani antara dunia bacaan dengan praktik nyata.

"Jadi Perpustakaan bukan sekadar sumber informasi, tapi juga bisa mengedukasi pemustaka, dan masyarakat tentang praktik baik yang diambil dari referensi buku di Perpustakaan," jelasnya.

Lintang ini nanti bisa dikembangkan sehingga bisa menambah kesejahteraan atau ada nilai ekonomi dan harapannya juga bisa membuka lapangan kerja.

Baca juga: Polres Magelang Kota Gelar Donor Darah untuk Peringati Hari Jadi ke-73 Humas Polri

Nurwiyono berujar, Program Lintang yang sudah dirintis sejak 6 bulan yang lalu itu mewadahi pemustaka yang mayoritas berusia muda.

Mereka diberi referensi untuk mengembangkan wirausaha dengan belajar dari referensi buku baik secara online maupun offline.

"(Praktik) berupa pelatihan yang kekinian misalnya bikin buket uang, kue, foto produk untuk digital marketing. Ada seserahan, manik-manik, hiasan dinding, dan sebagainya," imbuh Nurwiyono.

Dia memastikan Program Lintang tidak tumpang tindih dengan program pelatihan serupa yang diadakan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM).

Pada kesempatan yang sama, dilakukan Penandatanganan Komitmen Pemangku Kepentingan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dan FGD Perpusatakaan.

Komitmen itu melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media dan unsur terkait lainnya.

Pjs Wali Kota Magelang Ahmad Aziz mengutarakan, Program Lintang hadir sebagai bentuk nyata dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan pelatihan berbasis informasi dari koleksi buku di perpustakaan.

Selain Program Lintang, ada juga layanan aplikatif bisnis yang mendukung TPBIS.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved