Tips Kesehatan
Purging vs Breakout: Kenali Perbedaannya dan Cara Menangani Kulit Berjerawat
Memahami perbedaan antara purging dan breakout sangat penting agar tidak salah langkah dalam merawat kulit.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Dalam dunia skincare, seringkali kita mendengar istilah seperti purging dan breakout, terutama saat mencoba produk baru.
Meski keduanya melibatkan masalah kulit seperti jerawat, purging dan breakout memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami.
Mengerti perbedaan ini dapat membantu kamu memilih perawatan kulit yang tepat dan mencegah kondisi kulit memburuk.
Disini kita akan menjelaskan istilah-istilah penting seperti purging, breakout, serta reaksi kulit lainnya dalam perawatan skincare.
APA ITU PURGING?
Purging adalah fenomena sementara di mana kulit terlihat lebih buruk sebelum akhirnya membaik setelah penggunaan produk skincare tertentu.
Produk-produk yang dapat menyebabkan purging biasanya adalah yang mempercepat pergantian sel kulit, seperti:
- AHA (Alpha Hydroxy Acid)
- BHA (Beta Hydroxy Acid)
- Retinol
- Produk eksfoliasi lainnya
Saat purging, sel kulit mati yang terperangkap di bawah permukaan kulit dikeluarkan lebih cepat.
Akibatnya, jerawat kecil, komedo, atau bahkan jerawat batu bisa muncul di awal pemakaian produk.
Namun, purging adalah reaksi normal yang biasanya hanya berlangsung sekitar 4 hingga 6 minggu, sejalan dengan siklus regenerasi kulit.
Tanda-tanda Purging:
- Jerawat muncul di area yang sebelumnya sering bermasalah.
- Biasanya berupa jerawat kecil atau komedo.
- Muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah memulai produk baru yang mempercepat regenerasi kulit.
-
Baca juga: 5 Langkah Mudah Menerapkan Skincare Rutin Bagi Pemula
APA ITU BREAKOUT?
Berbeda dengan purging, breakout adalah kondisi di mana kulit bereaksi negatif terhadap produk atau faktor lain, seperti:
- Produk skincare yang tidak cocok.
- Bahan yang bersifat comedogenic (menyumbat pori-pori).
- Stres, perubahan hormonal, atau gaya hidup yang kurang sehat.
Breakout ditandai dengan munculnya jerawat yang tidak berhubungan dengan siklus regenerasi kulit, dan cenderung lebih parah serta menyebar ke area wajah yang tidak biasa mengalami jerawat.
Jika jerawat terus muncul setelah lebih dari 6 minggu menggunakan produk baru, besar kemungkinan itu adalah breakout, bukan purging.
Tanda-tanda Breakout:
- Jerawat muncul di area yang biasanya tidak bermasalah.
- Berlangsung lebih lama dari siklus purging (lebih dari 6 minggu).
- Jenis jerawat bervariasi, seperti jerawat besar, meradang, atau bernanah.
Baca juga: 10 Tips Memperbaiki Skin Barier Agar Kulit Tampak Sehat
ISTILAH LAIN YANG PERLU DIPAHAMI
Selain purging dan breakout, ada beberapa istilah penting lainnya dalam dunia skincare yang berkaitan dengan reaksi kulit:
1. Irritation (Iritasi)
Iritasi terjadi ketika kulit bereaksi negatif terhadap bahan-bahan tertentu dalam produk skincare.
Gejalanya bisa berupa kemerahan, rasa terbakar, gatal, dan kulit yang terasa kering atau terkelupas.
Iritasi biasanya muncul segera setelah menggunakan produk yang tidak cocok, dan berbeda dari purging yang hanya bersifat sementara.
2. Allergic Reaction (Reaksi Alergi)
Reaksi alergi terhadap produk skincare adalah respons imun tubuh terhadap bahan yang dianggap sebagai alergen.
Gejala umum reaksi alergi meliputi gatal-gatal, bengkak, kemerahan, atau ruam. Jika muncul reaksi ini, segera hentikan penggunaan produk dan konsultasikan dengan dokter kulit.
3. Comedogenic dan non-comedogenic
Produk skincare yang bersifat comedogenic cenderung menyumbat pori-pori dan memicu jerawat atau komedo.
Sebaliknya, produk non-comedogenic diformulasikan khusus untuk tidak menyumbat pori-pori, sehingga aman digunakan untuk kulit yang rentan berjerawat.
4. Sebum
Sebum adalah minyak alami yang diproduksi oleh kulit. Produksi sebum yang berlebih dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat, sementara kekurangan sebum bisa membuat kulit kering dan iritasi.
5. Acne Fungal (Malassezia Folliculitis)
Acne fungal adalah jerawat yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur berlebih di folikel rambut.
Jerawat ini biasanya muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil dan terasa gatal. Berbeda dengan jerawat biasa, acne fungal memerlukan perawatan antijamur.
Cara Menangani Purging dan Breakout
Jika Anda mengalami purging atau breakout, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1.Tetap konsisten dengan produk yang digunakan
Jika Anda yakin itu adalah purging, teruskan penggunaan produk, tetapi pantau perkembangan kulit secara rutin.
2. Kurangi frekuensi penggunaan
Jika kulit terlalu sensitif terhadap produk baru, cobalah untuk mengurangi frekuensinya, misalnya menggunakan setiap dua hari sekali.
3. Gunakan produk pendukung yang menenangkan
Bahan-bahan seperti Centella Asiatica (Cica) atau Aloe Vera bisa membantu menenangkan kulit yang mengalami iritasi atau peradangan.
4. Hentikan produk jika breakout terjadi
Jika Anda mengalami breakout, segera hentikan penggunaan produk tersebut dan beralih ke formula yang lebih ringan dan cocok untuk jenis kulit Anda.
Baca juga: 8 Tips Efektif Mengecilkan Pori-Pori Wajah Agar Kulit Halus dan Sehat
Memahami perbedaan antara purging dan breakout sangat penting agar tidak salah langkah dalam merawat kulit.
Purging adalah reaksi sementara yang terjadi saat kulit menyesuaikan diri dengan produk baru, sementara breakout adalah tanda bahwa produk yang digunakan tidak cocok untuk kulit Anda.
Selalu pastikan untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhan Anda. Jika reaksi kulit berlanjut atau memburuk, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit guna mendapatkan saran yang tepat. (MG Veronika Dewi Saputri)
7 Manfaat Kembang Kol bagi Kesehatan dan 3 Efek Sampingnya |
![]() |
---|
Menggertakkan Gigi Saat Tidur: Pennyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Makanan Aneh yang Ternyata Super Sehat, Kaya Nutrisi yang Terkandung di Dalamnya |
![]() |
---|
Nasi Kemarin Sore Lebih Sehat untuk Cegah Gula Darah Naik, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Kentut Ternyata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Usus yang Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.