Kerja Segan, Resign Tak Mau: Mengenal Fenomena "Quiet Quitting" dalam Dunia Kerja

Quiet Quitting menimbulkan hilangnya semangat kerja serta menurunkan tingkat komitmen dan kontribusi untuk capai prestasi kerja yang lebih tinggi.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay/Magnet.me
Ilustrasi quiet quitting 

Kehadiran fenomena quiet quitting dalam dunia kerja tentunya bukan tanpa sebab.

Ada beberapa penyebab yang terjadi hingga akhirnya fenomena ini menjamur di antara para pekerja di sebuah perusahaan.

Berikut tanda-tanda penyebab munculnya quiet quitting yang perlu kamu ketahui:

1. Kurangnya komitmen dalam upaya pengembangan karier

Seringkali, quiet quitting muncul dalam kehidupan seseorang karena kurangnya komitmen dalam upaya pengembangan kariernya.

Hal ini bisa terjadi berkaitan dengan individu sendiri maupun culture perusahaan. 

Pertama, individu mungkin merasa bahwa perusahaan yang menaunginya kurang memberikan kesempatan karier yang memadai untuk dirinya.

Kedua, kurangnya dukungan dari manajemen serta lingkungan kerja yang tidak menghargai kontribusi individu dalam berinovasi.

Kedua hal ini membuat individu merasa bahwa upaya mereka tidak diakui atau dihargai.

Maka, motivasi individu untuk berkembang dan berkontribusi lebih dalam organisasi juga cenderung menurun sehingga pada akhirnya memicu quiet quitting .

2. Kurangnya penghargaan terhadap karyawan 

Penghargaan yang diberikan perusahaan merupakan bentuk imbal balik atas usaha yang telah diberikan oleh karyawan.

Penghargaan di dunia kerja dapat berupa gaji, pujian, promosi, maupun hal lain yang efektif meningkatkan motivasi karyawan.

Kurangnya penghargaan dapat menurunkan motivasi dan semangat seseorang dalam menjalani pekerjaannya.

3. Rendahnya sense of belonging karyawan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved