Kerja Segan, Resign Tak Mau: Mengenal Fenomena "Quiet Quitting" dalam Dunia Kerja

Quiet Quitting menimbulkan hilangnya semangat kerja serta menurunkan tingkat komitmen dan kontribusi untuk capai prestasi kerja yang lebih tinggi.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay/Magnet.me
Ilustrasi quiet quitting 

Tribunjogja.com - Di media sosial sekarang ini, ada banyak konten yang sedang menggaungkan tren “bekerja secukupnya” dalam pekerjaan.

Mungkin kita juga sering menjumpainya di tempat kerja kita, bukan?

Hal ini dilakukan para pekerja untuk merepresentasikan kebosanan dan keengganan mereka untuk bekerja dengan effort yang lebih.

Namun, tahukah kalian bahwa fenomena ini adalah quiet quitting? Yuk simak penjelasan berikut mengenai quiet quitting beserta penanganannya!

Apa itu Quiet Quitting?

Quiet quitting diartikan sebagai keengganan karyawan untuk menampilkan performa kerja lebih dari biasanya (Zenger & Folkman, 2022).

“Hal ini bertentangan dengan harapan organisasi, yaitu karyawannya menunjukkan organizational citizenship behaviour, atau komitmen untuk menunjukkan kinerja melebihi apa yang diharapkan,” ujar Dr. Galang Lufityanto, Associate Professor of Psychology di Wenzhou-Kean University China.

Meski demikian, bukan berarti ia tidak mampu menyelesaikan tanggung jawabnya ya.

Secara gampangnya, seorang karyawan hanya menampilkan performa yang minimal dan sekadar untuk menyelesaikan pekerjaannya saja.

Namun, keadaan ini rentan menimbulkan hilangnya semangat kerja serta menurunkan tingkat komitmen dan kontribusi tambahan untuk mencapai prestasi kerja yang lebih tinggi.

Menurut Dr. Galang, hal ini umumnya terjadi karena ada permasalahan di tempat kerja atau konflik di luar kantor yang ternyata turut mempengaruhi kinerjanya di kantor. 

Quiet quitting juga mendorong seseorang untuk membatasi diri mereka dalam pekerjaannya (Mahand & Caldwell, 2023).

Tak jarang, alasan di balik perilaku ini adalah untuk menjaga work-life balance dan kesehatan mental mereka di dalam kehidupan kerja (Hare, 2022). 

Dengan membatasi diri untuk tidak berlebihan dalam bekerja, seseorang akan mendapatkan kesempatan untuk menikmati kehidupannya serta terhindar dari permasalahan psikologis.

Penyebab Quiet Quitting

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved