Satresnarkoba Polresta Yogyakarta Sebut Obaya di Yogyakarta Berasal dari Tiga Daerah di Jateng

Jajaran Polresta Yogyakarta terus gencar memberantas peredaran obat berbahaya di wilayahnya

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Polisi menunjukan barang bukti bersama tersangka peredaran obat terlarang, Selasa (30/8/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Yogyakarta menyebut tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah menjadi wilayah paling banyak peredaran psikotropika jenis obat-obatan berbahaya (obaya) bersimbol Y.

Hal ini terungkap setelah pihak kepolisian membongkar peredaran psikotropika jenis obaya bersimbol Y sejak pertengahan September hingga awal Oktober 2024.

Total ada 13 tersangka dan barang bukti pil yarindo (Y) sebanyak 46.488 butir obaya yang disita.

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, barang bukti dari para tersangka tersebut kebanyakan disuplai dari luar Kota Yogyakarta.

"Barang ini datangnya selalu dari luar Kota Jogja," kata Kasatresnarkoba Polresta Yogyakarta, AKP Ardiansyah Rolindo Saputra, saat jumpa pers, Senin (14/10/2024).

Ardiansyah tidak memungkiri bahwasanya peredaran obaya di Kota Yogyakarta cukup besar.

Baca juga: Kapolresta Jogja Sebut Tersangka Penipuan Jalan Sehat Alkid akan Kembalikan Kerugian

Ini dibuktikan dari sejumlah ungkap kasus yang telah berhasil dilakukan dengan barang bukti yang cukup fantastis dihampir setiap bulannya.

"Kami selalu komitmen terkait situasi sekarang, kami akan selalu monitoring apabila ada peredaran dan jual beli obaya," tegasnya.

Ardian menuturkan para tersangka bertransaksi obaya ini di samping faktor ekonomi, mereka juga dipengaruhi faktor kebutuhan.

"Kalau masalah candu itu tidak faktor utama. Karena dari berbagai tersangka yang kami tangkap malah dia gak pernah konsumsi obaya itu," ujarnya.

Ia menambahkan tiga wilayah di Jawa Tengah berdasarkan hasil pengembangan para tersangka yang diamankan, seringkali Polisi menemukan barang bukti yang cukup banyak.

Hal ini menurut Ardian menjadi indikasi jika tiga wilayah di Jawa Tengah menjadi penyuplai psikotropika jenis obaya di Kota Yogyakarta.

"Paling banyak di luar Jogja. Kemarin pengembangan di Jateng itu ada di Magelang, Semarang, sama Klaten. Kebanyakan dari daerah itu semua," tutup Ardian. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved