Ini Strategi Diskominfo Kulon Progo Kembangkan Teknologi Informasi
Banyak pengembangan yang telah dilakukan, baik sistem layanan masyarakat maupun internal pemerintahan sendiri.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulon Progo, Agung Kurniawan, menyebut infrastruktur teknologi informasi di Kulon Progo berkembang positif dari tahun ke tahun.
Banyak pengembangan yang telah dilakukan, baik sistem layanan masyarakat maupun internal pemerintahan sendiri.
Untuk layanan masyarakat, pihaknya telah mengembangkan berbagai aplikasi yang memudahkan masyarakat.
Salah satunya adalah pengembangan marketplace belabeliku.kulonprogokab.go.id, yang berkaitan dengan penguatan UMKM.
Selain itu, pihaknya juga mengembangkan Online Single Submission (OSS) untuk perizinan berbasis usaha. Sementara perizinan non usaha, pihaknya mengembangkan SiCantik Mobile.
“Termasuk di sektor kesehatan, kami mengembangkan MatahatiKU untuk mendeteksi keberadaan ibu hamil, usia kandungan, serta lokasi pusat kesehatan masyarakat, dengan sentuhan stunting. Jadi ada treatment diberi dukungan telur. Di sektor pendidikan juga ada, sistem untuk pendaftaran peserta didik baru, yang saat ini digunakan. Tentu banyak sektor yang dikembangkan, lingkungan hidup, ketenagakerjaan, dan lain-lain,” katanya.
Pihaknya juga melakukan pengembangan di internal pemerintahan Kabupaten Kulon Progo. Kulon Progo mengembangkan smart city dan telah diakui secara nasional.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga berkomitmen mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dan telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Baca juga: BOB Gelar Biosferun 2024 di Kulon Progo, Diikuti Sebanyak 1.006 Pelari
Menurut dia, teknologi informasi akan terus berkembang. Sehingga berbagai inovasi pun harus dikembangkan, disesuaikan dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Ia mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi dalam mengembangkan teknologi informasi di Kulon Progo. Secara geografis, Kulon Progo memiliki daerah pegunungan, dataran rendah, maupun pesisir. Ia menyebut masih ada kawasan blank spot, khususnya di daerah utara. Kendati demikian, pihaknya secara berkelanjutan bakal mengatasi permasalahan tersebut.
“Kualitas SDM harus ditingkatkan, di sektor layanan publik, kami melakukan penguatan khususnya yang berbasis IT. Kami berikan dukungan untuk mengasah kompetensi di instansi pemerintah melalui Badan Pelatihan dan Diklat Kepegawaian untuk belajar IT, supaya nggak gaptek (gagap teknologi). Kalau pemberi layananannya gaptek, kan repot,” terangnya.
“Masyarakat juga demikian, kami berikan edukasi dan literasi digital, bagaimana bijak bermedia sosial, edukasi keuangan dengan pembayaran nontunai. Lalu ada edukasi untuk mengoptimalkan teknologi informasi secara produktif, untuk memperbaiki kualitas hidupnya,” sambungnya.
Selain SDM, pihaknya juga menguatkan infrastruktur jaringan. Hal itu karena belum semua padukuhan teraliri fiber optik. Ia ingin agar seluruh wilayah, khususnya di wilayah pelosok teraliri internet layanan pemerintah. Dengan begitu, masyarakat dapat mengoptimalkan gawai untuk menambah wawasan, belajar, dan berusaha.
Tentunya dalam pengembangan infrastruktur teknologi informasi membutuhkan sinergi pentahelix.
Lulusan IT Tetap Dibutuhkan: Mitos dan Fakta di Tengah Gempuran AI |
![]() |
---|
Nginep, Nyaman, Ngangeni: PHRI DIY Jawab Tantangan Wisata Jogja |
![]() |
---|
Polda DIY Beberkan Modus Operandi Dugaan Korupsi Komputer TIK Disdik Gunungkidul |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Korupsi Komputer TIK Disdik Gunungkidul Berlanjut, Polda DIY Sita Beberapa Barang |
![]() |
---|
Geledah Kantor Disdik Gunungkidul, Polisi Amankan Sejumlah Barang Dugaan Korupsi Pengadaan TIK 2022 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.