rangkuman ilmu pengetahuan sosial
MATERI IPS Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP BAB 4, Pembentukan Dewan Perancang Nasional
Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) merupakan langkah penting dalam sejarah pembangunan Indonesia.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - MATERI IPS Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP BAB 4, Pembentukan Dewan Perancang Nasional.
Dewan Perancang Nasional (Depernas) adalah sebuah lembaga yang dibentuk dalam konteks perkembangan politik dan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, khususnya selama periode Demokrasi Terpimpin.
Lembaga ini memiliki peran penting dalam merumuskan dan merencanakan pembangunan nasional yang terencana dan terarah.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai pembentukan, tujuan, dan fungsi Depernas.
Pada tahun 1959, Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar, baik di bidang politik maupun ekonomi.
Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, negara ini berusaha membangun sistem pemerintahan dan ekonomi yang stabil.
Namun, ketidakstabilan politik dan ekonomi yang berkepanjangan membuat pemerintah menyadari perlunya sebuah lembaga yang dapat membantu merumuskan arah pembangunan yang lebih sistematis.
Presiden Soekarno, sebagai pemimpin yang visioner, ingin membangun Indonesia dengan mengutamakan perencanaan yang matang.
Dalam konteks ini, Depernas dibentuk sebagai respons terhadap kebutuhan akan perencanaan pembangunan yang lebih efektif.
Tujuan Pembentukan Depernas
Tujuan utama dari pembentukan Depernas adalah untuk merumuskan rencana pembangunan nasional yang menyeluruh.
Beberapa tujuan spesifik dari Depernas meliputi:
Perencanaan Pembangunan: Mengembangkan rencana pembangunan jangka panjang yang mencakup berbagai sektor, seperti pertanian, industri, pendidikan, dan kesehatan.
Koordinasi Antarlembaga: Mengkoordinasikan berbagai lembaga pemerintah dan swasta dalam pelaksanaan program pembangunan agar lebih terarah dan efisien.
Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan untuk memastikan bahwa kebutuhan rakyat terakomodasi.
Struktur Organisasi Depernas
Depernas memiliki struktur organisasi yang melibatkan berbagai elemen dari masyarakat, termasuk para ahli, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari berbagai sektor.
Dengan melibatkan berbagai kalangan, Depernas bertujuan untuk menciptakan rencana pembangunan yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Di dalam Depernas, terdapat berbagai komisi yang fokus pada sektor-sektor tertentu, seperti komisi pertanian, industri, pendidikan, dan kesehatan.
Setiap komisi bertugas untuk merumuskan strategi dan program yang relevan dengan sektor masing-masing.
Fungsi Depernas
Depernas memiliki beberapa fungsi penting dalam proses perencanaan pembangunan nasional:
Pengumpulan Data dan Informasi: Depernas bertugas untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk merumuskan rencana pembangunan.
Hal ini mencakup data statistik, kondisi sosial-ekonomi masyarakat, dan potensi sumber daya alam.
Perumusan Kebijakan: Lembaga ini merumuskan kebijakan pembangunan yang berdasarkan analisis data dan kebutuhan masyarakat.
Kebijakan ini harus mampu menjawab tantangan dan masalah yang dihadapi oleh bangsa.
Monitoring dan Evaluasi: Setelah rencana disusun dan diimplementasikan, Depernas juga memiliki tanggung jawab untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program pembangunan.
Hal ini penting untuk mengetahui sejauh mana rencana yang telah dibuat dapat tercapai.
Peran Depernas dalam Pembangunan Nasional
Depernas memainkan peran krusial dalam pembangunan nasional Indonesia.
Dengan perencanaan yang matang, diharapkan pembangunan dapat berjalan lebih terarah dan berkelanjutan.
Selain itu, Depernas juga menjadi wadah bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam pembangunan.
Selama periode ini, Depernas berusaha untuk mengintegrasikan berbagai program pembangunan yang ada di tingkat daerah dengan rencana pembangunan nasional.
Dengan cara ini, pembangunan tidak hanya terfokus pada kota-kota besar, tetapi juga merata di seluruh wilayah Indonesia.
Tantangan yang Dihadapi Depernas
Meskipun memiliki banyak tujuan dan fungsi positif, Depernas juga menghadapi berbagai tantangan dalam pelaksanaannya.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya sumber daya manusia yang terampil dalam merumuskan dan melaksanakan rencana pembangunan.
Selain itu, kendala politik dan birokrasi sering kali memperlambat proses pengambilan keputusan.
Kendala lain yang dihadapi adalah adanya ketidakpastian politik yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial.
Ketika situasi politik tidak stabil, program-program pembangunan yang telah direncanakan sering kali terhambat atau bahkan dihentikan.
Dampak Pembentukan Depernas
Meskipun masa Demokrasi Terpimpin mengalami berbagai kesulitan dan tantangan, pembentukan Depernas memberikan landasan bagi upaya perencanaan pembangunan yang lebih sistematis di Indonesia.
Lembaga ini membantu mendorong kesadaran akan pentingnya perencanaan dalam pembangunan, yang kemudian menjadi salah satu aspek penting dalam pemerintahan di masa selanjutnya.
Depernas juga menjadi salah satu contoh dari upaya pemerintah untuk mendekatkan diri dengan rakyat melalui partisipasi dalam perencanaan pembangunan.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan rencana pembangunan yang dihasilkan dapat lebih relevan dan memberikan manfaat nyata bagi rakyat.
Kesimpulannya bahwa Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) merupakan langkah penting dalam sejarah pembangunan Indonesia.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, lembaga ini memiliki peran strategis dalam merumuskan rencana pembangunan yang terencana dan berkelanjutan.
Melalui Depernas, Indonesia berusaha untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.
Dengan pemahaman tentang Depernas, siswa diharapkan dapat lebih mengapresiasi upaya-upaya pemerintah dalam merancang pembangunan yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sosial masyarakat.
( MG - Putri masayu ranitya )
Kekurangan dalam Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia: Materi IPS Kelas 8 SMP Bab 4 |
![]() |
---|
Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara: Materi IPS Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP Bab 4 |
![]() |
---|
MATERI IPS Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP BAB 4, Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi |
![]() |
---|
Perbandingan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru dan Reformasi: Materi IPS Kelas 8 SMP Bab 4 |
![]() |
---|
MATERI IPS Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP BAB 4, Penyebab Munculnya Reformasi di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.