Objek, Aspek, dan Pendekatan Ilmu Geografi: Materi IPS SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Pembahasan mengenai Objek, Aspek, dan Pendekatan Ilmu Geografi, IPS SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pendekatan ini lebih memberi perhatian pada lokasi dan sebarannya, fenomena yang terjadi, penyebab fenomena tersebut terjadi di lokasi itu, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap fenomena tersebut.
Sebagai contoh, dalam melihat kasus banjir yang terjadi di Kota Yogyakarta, pendekatan keruangan akan menganalisis lokasi daerah rawan banjir termasuk sebarannya, penyebab banjir, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap banjir.
b. Pendekatan Lingkungan/Ekologi (ecological approach)
Pendekatan lingkungan merupakan cara pandang yang memfokuskan pada aspek lingkungan fisik tempat fenomena geosfer terjadi.
Pertanyaan dasar dalam pendekatan ini:
- Fenomena apa yang terjadi?
- Di manakah terjadinya?
- Bagaimana sebaran, luasan, dan dampaknya? Bagaimana relasi fenomena tersebut dengan manusia? Bagaimana cara berpikir manusia terhadap fenomena tersebut?
- Sejauh mana pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat manusia di daerah tersebut terhadap fenomena yang terjadi?
Pada kasus banjir di Kota Yogyakarta, pendekatan lingkungan memusatkan perhatian pada struktur tanah, kondisi daerah cekungan yang menjadi penyebab banjir, dan mengamati perilaku manusia dalam mengubah alam sehingga memunculkan risiko banjir.
c. Pendekatan Kompleks Wilayah (regional complex approach)
pendekatan kompleks wilayah adalah cara pandang yang menggabungkan dua pendekatan yaitu keruangan dan ekologi dalam menjelaskan fenomena geosfer.
Pertanyaan mendasar dari pendekatan ini adalah:
- Fenomena apa yang terjadi? (ada aspek yang kompleks terjadi di dua wilayah atau lebih sebaran dan luasannya).
- Di mana terjadinya? (sebarannya dan luasannya disajikan dalam peta) dan mengapa terjadi di lokasi tersebut?
- Faktor alam apa saja yang memengaruhi fenomena tersebut? dan juga faktor manusia (pengetahuan, cara pandang, sikap dan perilaku)
- Bagaimana dinamikanya?
- Bagaimana pemecahan terhadap masalah tersebut? Pendekatan ini menjelaskan hubungan antarwilayah yang berbeda, misalnya wilayah A, B, dan C yang berpotensi saling memengaruhi baik korelasi maupun sebab-akibatnya.
Dalam kasus banjir di Kota Yogyakarta, pendekatan ini akan mencari penjelasan dari pendekatan keruangan maupun ekologi, menganalisis potensi pengaruh dari wilayah lain yang dapat memengaruhi terjadinya banjir, dan cara pandang, pengetahuan, sikap, serta perilaku masyarakat yang tinggal di tiga kota/kabupaten tersebut menjadi fokus dari cara pandang ini.
(MG Alya Hasna Khoirunnisa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.