Pemda DIY Jalin Kerjasama dengan Beon Intermedia untuk Kembangkan Skill Inovatif Siswa

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, menjelaskan kegiatan ini merupakan sinergitas antara SMK sebagai dunia pendidikan dengan dunia industri

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Kepala Disdikpora DIY bersama instansi terkait melakukan MoU pengembangan skill program teaching factory 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY bersama Disnakertrans DIY berkolaborasi dengan 10 dunia industri untuk beradaptasi dengan perubahan. 

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, menjelaskan kegiatan ini merupakan sinergitas antara SMK sebagai dunia pendidikan dan pemerintah sebagai pendukung kolaborasi dengan dunia industri.  

Kolaborasi antara SMK dengan dunia industri tersebut telah ditandatangani pada Kamis (26/9/2024) di kantor Disdikpora DIY.

Hingga tahun 2024, tercatat lebih dari 71 sekolah SMK di kawasan DIY berperan penting dalam mencetak tenaga terampil yang siap kerja, tetapi juga telah berhasil menyerap banyak lulusan ke berbagai sektor industri. 

Keberhasilan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara dunia pendidikan dan dunia kerja, menjadikan DIY sebagai pusat pendidikan vokasi yang terus mendukung kebutuhan tenaga kerja berkualitas di tingkat nasional.

“Kami berharap, dalam proses belajar mengajar, SMK bisa menggunakan alat, metode, atau cara yang biasa dilakukan di industri. Sehingga, bisa memberikan nilai tambah kepada siswa agar lebih siap menghadapi dunia industri dan memberi nilai tambah menuju SMK mandiri,” kata Didik Wardaya, Jumat (27/9/2024)

Salah satu mitra industri, entitas Beon Intermedia Group, yakni Jagoan Hosting dan Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co) telah mempersiapkan program Practiclass Teaching Factory.

“Ini merupakan pembelajaran inovatif yang menghubungkan teori dengan praktek secara langsung, sehingga pemahaman konsep menjadi lebih mendalam dan keterampilan pun terasah,” terang Founder Beon Intermedia, Danton Prabawanto.

Baca juga: Disdikpora DIY Larang Kampanye Terselubung di Sekolah

Program Practiclass Teaching Factory memadukan kurikulum SMK dengan kurikulum yang dimiliki Beon Intermedia Group, antara lain standar kompetensi guru dan siswa sesuai industri IT, standar pelayanan dan operasional industri IT. Serta, materi, alat dan bahan ajar standar industri IT. 

“Sehingga, tercipta kurikulum kolaboratif antara industri IT dan SMK. Harapannya, bisa membentuk soft skill dan hard skill bagi siswa. Ketika mereka terjun ke dunia industri saat lulus sekolah, siswa bisa lebih siap,” kata dia. 

Dalam Practiclass Teaching Factory ini, Jagoan Hosting akan memberikan akses dalam IT Lab dan Data Center. 

Sedangkan Ngalup Collaborative Network, melalui Practiclass, menyediakan bootcamp dan talent development untuk menambah skill siswa. 

Melalui Practiclass Teaching Factory, Jagoan Hosting berkomitmen memberikan akses penuh ke IT Lab dan Data Center sebagai sarana praktik langsung bagi siswa, memungkinkan mereka memahami teknologi terkini dalam industri. 

"Sementara itu, Ngalup Collaborative Network, melalui program Practiclass, menghadirkan bootcamp intensif dan pengembangan bakat, yang dirancang untuk memperkuat keterampilan siswa serta mempersiapkan mereka menjadi talenta unggul yang siap terjun ke dunia kerja,” kata dia.

Dalam hal ini, Beon Intermedia Group menandatangani MoU dengan 71 sekolah SMK se-Jawa Tengah. 

Diharapkan, kerjasama ini bisa menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia industri. 

Perusahaan lain yang turut melakukan kerjasama, yakni Maspion IT Group juga memberikan dukungan untuk siswa SMK untuk mengikuti perkembangan zaman. 

Mereka juga sudah memiliki SMK binaan yang siap mencetak siswa untuk terjun ke dunia industri. 

“Maspion IT Group menyadari pentingnya peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencetak tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan dunia industri di era digital," ungkap Direktur PT Maspion IT Group, Okky Tri Hutomo.

"Kami berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan pendidikan vokasi dengan menyediakan akses teknologi mutakhir dan pelatihan keterampilan berbasis industri," sambungnya.

Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, Aria Nugrahadi menambahkan, kegiatan tersebut merupakan langkah strategis memperkuat dunia pendidikan dan dunia industri seiring berkembangnya teknologi.

“Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) sangat mendukung terjalinnya kerjasama antara SMK dan dunia industri sebagai langkah strategis dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing," ujarnya.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan lulusan SMK dapat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga mampu meningkatkan produktivitas serta daya saing tenaga kerja lokal. 

"Kerjasama ini tidak hanya memajukan pendidikan vokasi, tetapi juga memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang berkelanjutan dan berbasis inovasi,” tandas dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved