Kisah Tragis Naya Ghazi Bocah Menggemaskan dari Lebanon

Naya Ghazi mencuri perhatian bukan hanya karena ia jadi korban perang. Ia sudah memikat jutaan orang di Tiktok penata rambut Hassan Kreik.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM
Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad, mengumumkan negaranya telah menempatkan 150 rumah sakit dalam status siaga tinggi. 

Mereka ingin menciptakan zona penyangga yang aman, menguasai lahan pertanian yang subur, dan melenyapkan bahaya dari utara.

Tapi profesor ini mengatakan, Israel menyadari mereka tidak akan memenangkan semua pertempuran, tanpa intervensi kekuatan Amerika.

Hizbullah mungkin tidak akan maju duluan di darat. Mereka mungkin memilih memprovokasi Israel untuk menginvasi Lebanon.

Ketika pasukan Israel masuk, jaringan pertahanan gerilya yang luas dan berlapis-lapis akan memberikan harga yang mahal bagi pasukan darat Israel.

Artinya, Israel bisa menggelar serangan darat tapi terbatas. Kegagalan serangan Israel tahun 2006 ke Lebanon Selatan mungkin telah dicatat sebagai pengalaman buruk yang takkan mereka ulang.

Di New York, Menteri Luar Negeri Mesir Badr memperingatkan potensi perang habis-habisan di wilayah itu sangat terbuka.

"Ada kekhawatiran besar tentang... kemungkinan eskalasi di kawasan yang mengarah pada perang regional habis-habisan," kata Abdelatty akhir pekan lalu di Markas PBB.

Meningkatnya permusuhan Israel-Lebanon secara pasti berdampak negatif pada negosiasi gencatan senjata Gaza.

Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat selama berbuan-bulan menjadi mediator gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera antara Hamas dan Israel.

Abdelatty menyalahkan kebijakan Israel yang provokatif yang memicu lonjakan kekerasan baru-baru ini di Gaza, tepi Barat, dan juga Lebanon.

Hamas menyerang target Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang.

Serangan Hamas ini memicu penghancuran infrastruktur Jalur Gaza oleh Israel, dan merenggut tak kurang 41.000 nyawa penduduk Palestina.

Kisah menyedihkan Naya Ghazi di Beirut, Lebanon, hanyalah satu di antara serpihan luka kemanusiaan akibat peperangan.

Ada begitu banyak anak-anak, perempuan, orang lanjut usia, para nonkombatan di Palestina, Lebanon, Suriah, Yaman, dan tentu saja juga Israel, yang jadi korban.

Ini belum termasuk korban-korban tak berdosa konflik di Sudan, Somalia, Mali, Myanmar, Ukraina,, Rusia, Nagorno Karabakh, Bolivia, Venezuela, dan banyak spot-spot lain di planet ini.

Bumi yang damai, kehidupan bertetangga negara sejauh ini masih ilusi di tempat-tempat ini. Politik telah menjadikan manusia sebagai pemangsa lainnya.(Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumarga)

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved