Rangkuman Pengetahuan Umum
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 SMP tentang Bayt al-Hikmah, Pusat Ilmu Pengetahuan
Kali ini kita akan mempelajari materi terkait Pengembangan Bayt al-Hikmah oleh al-Makmun dan masa keruntuhannya.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM- Kali ini kita akan membahas materi Pendidikan Agama Islam Kelas 8 SMP tentang Bayt al-Hikmah, Pusat Ilmu Pengetahuan
Salah satu catatan sejarah yang fenomenal pada maa keemas an Daulah Abbasiyah adalan tentang Bayt al-Hikmah.
Pada awalnya Bayt al-Hikmah didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid.
Saat itu Bayt al-Hikmah difungsikan sebagai perpustakaan pribadi.
Padamasa Khalifah al-Makmun, Bayt al-Hikmah diformalkan menjadi Lembaga Pendidikan tinggi Islam.
Pengembangan Bayt al-Hikmah oleh al-Makmun
Selain sebagai Pendidikan tinggi Bayt al-Hikmah juga berfungsi sebagai biro penerjemahan dan perpustakaan.
Al-Makmun juga mengembangkan Bayt al-Hikmah menjadi observatorium sebagai tempat pengajaran astronoi dan rumah sakit sebagai pusat studi kedokteran.
Bayt al-hikmah dikembangkan menjadi Lembaga Pendidikan formal dalam rangka mewadahi perkembangan ilmu pengetahuan di Baghdad pada saat itu.
Pengembangan Bayt al-Hikmah oleh Khalifah al-Makmun menunjukkanperhatian yang besar dari penguasa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Bayt al-Hikmah dibangun sebagai fasilitas bagi para ilmuwan agar dapat berkembang dengan lebih baik.
Nah, sejak menjadi Lembaga formal, Bayt al-Hikmah berkembang menjadi pusat ilmu pengetahuan.
Bayt al-Hikmah bukan lagi sekedar berfungsi sebagai biro penerjemahan, tetapi berkembang sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan.
Penerjemahanpun tidakhanya terbatas di karya-karya berbahasa Yunani.
Penerjemahan meluas ke buku-buku berbahasa Persia dan India.
Banyak ilmu pengetahuan dan ilmuan yang terlahir dan berkembang dari Lembaga ini seperti berikut ini
a. Ahli kedokteran yaitu Ibnu Sina
b. Ahli astronomi yakni al-Battani
c. Ahli matematika yakni al Khawarizmi.
Disamping itu, Bayt a-Hikmah juga melahirkan para filosof muslim seperti al-Kindi, al-Farabi, hingga al-Ghazali.
Bayt al-Hikmah juga menjadi tempat rujukan studi bagi masyarakat internasional.
Banyak para pelajar dari berbagai belahan dunia, seperti China, India, Persia, maupun Eropa yang belajar ke Bayt al-Hikmah.
Keberadaan Bayt al-Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuandunia terus berkembang sampai beberapa penguasa berikutnya, yakni al-Muktasim dan al-Watsiq.
Keruntuhan Bayt al-Hikmah
Kejayaan Bayt al-Hikmah mulaimeredup pada masa al-Mutawakil.
Berbeda dengan para pendahulunya yang memeberikan perhatian besar terhadap penerjemahan buku dari Yunani, Khalifah al Mutawakil mulai melakukan pembatasan-pembatasan.
Meskipun demikian Bayt al-Hikmah tetap bertahan sebagai pusat pengetahuan.
Sampai akhirnyaBayt al-Hikmahdihancurkan oleh tantara Mongol yang menakhlukkan dan menguasai Baghdad pada tahun 1258M.
Saat itu tetara Mongol hanya peduli dengan emas.
Semua hal selain emas mereka bumi hanguskan, termasuk Bayt al-Hikmah dan perpustakaan -perpustakaan yang tersebar di seantero Baghdad.
(MG Syefia Syalsya)
Inilah 20 Kata Bahasa Jawa Timur vs Jawa Tengah: Sama Bunyi, Beda Arti! |
![]() |
---|
Perbedaan Ramen, Udon, dan Soba: Mi Jepang Paling Populer di Indonesia |
![]() |
---|
Berapa Lama Lalat Terbang dalam Sehari? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Mengapa Hari Anak Nasional Diperingati Setiap 23 Juli? Begini Sejarahnya |
![]() |
---|
21 Suku Terbesar di Indonesia: Asal Daerah, Ciri Khas, dan Keunikan Budaya Masing-Masing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.