Rangkuman Materi PAI Kelas 9 SMP Bab 10 Kurikulum Merdeka: Peradaban Masa Syafawi dan India Mughal
Pada materi kelas 9 SMP Bab 10 Kurikulum Merdeka kita diajak untuk mengapresiasi Perdaban Islam pada Masa Syafawi dan India Mughal.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM – Pada materi kelas 9 SMP Bab 10 Kurikulum Merdeka kita diajak untuk mengapresiasi Perdaban Islam pada Masa Syafawi dan India Mughal.
Materi ini dilansir dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Iis Suryatini dan Hasyim Asy’ari.
Pada materi kali ini, siswa mampu mendeskripsikan, menganalisis sejarah peradaban Islam pada masa Syafawi di Persia, dan menyakini bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil-‘alamin.
Berikut di bawah ini penjabaran materi Pendidikan Agama Islam Kurikulum Merdeka Kelas 9 SMP Bab 10
A. Sejarah Peradaban Islam Masa Daulah Syafawi
Daulah Syafawi memiliki perbedaan dengan Daulah Turki Usmani dan Mughal di India, karena Daulah Syafawi menganut ajaran Syi’ah, yang kemudian melahirkan negara Iran di Timur Tengah.
a. Masa Awal Berdiri Daulah Syafawi di Persia (1502 – 1587)
Daulah Syafawi awalnya merupakan gerakan tarekat Syafawi yang didirikan Syafi Al-Din di Ardabil Azerbaijan, bertujuan untuk membersihkan ajaran Islam dari kemungkaran dan kebidahan (bid’ah).
Daulah Syafawi didirikan oleh Abu Al-Muzafar Ismail bin Haydar as-Syafawi/Ismail I (1502-1524) sebagai raja yang pertama.
Selanjutnya, raja kedua Daulah Syafawi yaitu Tahmasap bin Shah Ismail al-sayafawi al-Husayni al-Musavi/Tahmasp I (1525-1576).
Raja ke 3, yaitu Ismail Mirza/Ismail II (1576-1577).
Dan Mohammad Khodabandeh/Muhammad I (1577-1587) sebagai raja ke 4.
b. Masa Kemajuan Daulah Syafawi di Persia (1587 – 1629)
Kemajuan Daulah Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan raja kelima Daulah Syafawi, yaitu Abbas bin Mohammad/Abbas I (1587-1629).
Kemajuan yang diperoleh beberapa di antaranya, daerah kekuasaan Daulah Syafawi terbentang dari Sungai Tiggris hingga Sungai Indus, kemajuan dalam berbagai aspek, Terjalin persahabatan dan diplomasi dengan Daulah Turki Usmani, Daulah Mughal di India, bangsa Cremia dan Rusia.
Disamping itu, dibangunnya Bandar Abbas yang menjadi jalur perdagangan dunia, diterapkannya sistem toleransi antar umat beragama, dan berhasil membangun peradaban Islam yang banyak menimbulkan kekaguman dunia.
c. Masa Kemunduran Daulah Syafawi di Persia (1529 – 1532)
Masa kemunduran Daulah Syafawi di Persia terjadi pada saat Safi Mirza/ Safi (1629-1642).
Selanjutnya kekuasaan beralih ke tangan raja ketujuh yakni Soltan Mohammad Mirza/Abbas II (1642-1666).
Raja kedelapan Daulah Syafawi adalah Suleiman I (1666-1694).
Kekuasaan berikutnya beralih ke Sultan Husein (1694- 1722).
Pada tahun 1722-1729, Daulah Hotak menguasai Daulah Syafawi dan Iran.
Pada tahun 1729-1732, Tahmasp II raja ke 10 Daulah Syafawi, berhasil merebut kekuasaan dari Shāh Ashraf Hotak.
d. Masa Kehancuran Daulah Syafawi di Persia (1732 – 1736)
Masa kehancuran DaulahSyafawi di Persia terjadi ketika pemerintahanAbbas III (1732-1736) raja ke 11 Daulah Syafawi.
Dia diangkat menjadi pemimpin pada 1732 M, dan digulingkan pada 1736, ketika Nader Khan dinobatkan sebagai Nader Shah.
Setelah itu dia dimasukan ke dalam penjara di Sabzevar, Khorasan bersama ayahnya.
Ini menandai akhir Daulah Syafawi.
B. Keteladanan yang Bisa Diterapkan dari Sejarah Daulah Syafawi di Persia
Berikut beberapa semangat gigih berjuang sejarah Daulah Syafawi yang bisa dijadikan pembelajaran, antara lain:
a) Kegigihan Daulah Syafawi dalam bidang keagamaan, yang menerapkan sistem toleransi antar umat beragama.
b) Kegigihan Daulah Syafawi dalam bidang Ilmu Pengetahuan, sehingga dikenal sebagai negara penghasil ilmuwan
c) Kegigihan Daulah Syafawi dalam bidang Ekonomi, ditandai dengan perkembangan perekonomian negara yang stabil
Dan sebagainya.
Baca juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 9 SMP Bab 7 Kurikulum Merdeka: Meyakini Qada dan Qadar
C. Sejarah Peradaban Islam Masa Daulah Mughal di India
a. Masa Awal Berdiri Daulah Mughal di India (1526-1556)
Zahirudin Muhammad Babur (1526-1539 M) dengan melakukan misi perluasan wilayah sampai ke Samarkhand, Kabul, Afghanistan, dan India.
Selanjutnya, Nashirudin Humayun (1530-1556 M) dengan menggagalkan pemberontakan Bahadur Syah (penguasa Gujarat) dan Sher Khan.
b. Masa Kemajuan Daulah Mughal di India (1556-1712)
Jalaludin Muhammad Akbar (1556-1605 M) membawa Mughal banyak kemajuan, seperti dalam bidang militer, pendidikan, politik, seni, budaya, sosial, dan keagamaan.
Nuruddin Muhammad Jahangir Pasha Ghazi (1605-1628 M) memerintah dengan didukung kekuatan militer yang besar sehingga tidak banyak pemberontakan yang muncul.
Selanjutnya, Shah-Jahan-e-Azam (1628-1658 M) merupakan seorang pemimpin terpelajar dan berjiwa intelektual.
Sultan Aurangzeb Alamgir (1659-1707 M) merupakan pemimpin yang sederhana, memegang teguh ajaran Islam jugs hafal Al-Qur’an.
Masa Bahadur Syah (1707-1712 M) beliau memerintah setelah terjadi pertempuran Jajau dengan saudaranya yang bernama Muhammad Azam Syah karena perebutan kekuasaan.
c. Masa Kemerosotan Daulah Mughal di India (1712-1837 M)
Beberapa kaisar yang memegang tahta kekuasaan Mughal, antara lain:
1) Jahandar Shah (memerintah tahun 1712-1713 M)
2) Muhammad Fakhrukhsiyar (memerintah tahun (1713-1719 M)
3) Rafi ud-Darajat (memerintah sekitar 4 bulan di tahun 1719 M)
4) Shah Jahan II (memerintah sekitar 3 bulan di tahun 1719 M)
5) Muhammad Syah/Roshan Akhtar (memerintah tahun 1719-1748 M)
Dan seterusnya.
d. Masa Kehancuran Daulah Mughal di India (1837-1857 M)
Mirza Abu Zafar Sirajudin Muhammad Bahadur Shah Zafar yang bergelar Bahadur Syah II, merupakan penerus terakhir Mughal. Pada periode ini Daulah Mughal mengalami kehancuran.
D. Keteladanan yang Bisa Diterapkan dari Sejarah Daulah Mughal India
a) Kegigihan Daulah Mughal dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berhasil membangun beberapa madrasah, masjid dan perpustakaan, sehingga banyak para pencari ilmu datang ke Mughal.
b) Kegigihan Daulah Mughal dan upaya menghargai seni bidang arsitektur dibuktikan dengan beberapa peninggalan berupa bangunan megah.
c) Kegigihan Daulah Mughal dalam menerapkan kebijakan yang bersifat universal, yakni setiap warga negara diberikan hak yang sama.
Pelajaran lain yang bisa diambil dari terjadinya kemunduran Daulah Mughal adalah dikarenakan lemahnya kompetensi dan kepemimpinan penguasa sehingga menimbulkan perebutan kekuasaan dan kebijakan politik yang tidak tepat dan menjadi bumerang bagi pemerintahan.
Hal tersebut menjadi pembelajaran bagi kita bahwa dalam memimpin diperlukan kompetensi dari seorang pemimpin.
Setelah mempelajari materi tentang peradaban Syafawi dan India Mughal, kita dapat menyimpulkan bahwa Islam telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peradaban manusia.
Meskipun kedua peradaban ini telah berakhir, namun warisan mereka tetap hidup hingga saat ini. ( MG Maryam Andalib )
Baca juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 9 SMP Bab 8 Kurikulum Merdeka Tentang Seni Islami
Doa Ketika Sakit untuk Memohon Kesembuhan: Lengkap Arab, Latin, dan Artinya |
![]() |
---|
FTSP UII Gelar Summer School, Hadirkan Mahasiswa Enam Negara Belajar Kebencanaan Geologi |
![]() |
---|
Ciri-Ciri Munafik Menurut Hadis dan Cara Menyelamatkan Diri Darinya |
![]() |
---|
Beruntungnya Jadi Wanita, Ini 6 Keistimewaan Perempuan dalam Islam |
![]() |
---|
UII Mewisuda 1.100 Mahasiswa, Sumbangsih untuk Kemajuan Bangsa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.