Perang Kartel Narkoba Sinaloa dan Militer Terus Berlangsung, 53 Tewas, 51 Orang Hilang
Perang antara kelompok Kartel Sinaloa dengan aparat keamanan di Sinaloa, Meksiko barat belum menunjukan tanda-tanda akan mereda.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SINALOA - Perang antara kelompok Kartel Sinaloa dengan aparat keamanan di Sinaloa, Meksiko barat belum menunjukan tanda-tanda akan mereda.
Perang itu terjadi sejak gembong narkoba legendaris dan pemimpin salah satu kelompok tersebut, Ismael “El Mayo” Zambada, ditangkap di Amerika Serikat.
Zambada (74) menuduh seorang anggota senior Los Chapitos, faksi lain dari kartel tersebut, menculiknya dan kemudian menerbangkannya ke Amerika Serikat tanpa persetujuannya.
Sejak pertempuran pecah pada 9 September, baku tembak telah mengganggu kehidupan sehari-hari di ibu kota Negara Bagian Sinaloa, Culiacan.
Total sudah ada 53 orang tewas dalam pertikaian tersebut.
Sementara 51 orang lainnya hilang.
Pihak berwenang Negara Bagian Sinaloa pada Jumat (20/9/2024) kemarin menyebut sampai saat ini belum ada tanda-tanda kekerasan di wilayahnya akan mereda.
Dampak dari perang kartel narkoba dengan aparat keamanan tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat.
Sekolah-sekolah, restoran dan toko memilih tutup.
Gubernur Sinaloa, Rubén Rocha Moya, pada Jumat mengatakan, lebih dari 40 orang telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir, sementara lebih dari 5.000 paket makanan telah dibagikan di seluruh Sinaloa.
Baca juga: Tragedi Bus Sarat Penumpang Tabrak Truk di Meksiko, Langsung Terbakar Hebat, 19 Orang Tewas
Militer Meksiko, yang telah berjuang untuk meredakan kekerasan, pada Kamis (19/9/2024) menangkap tersangka kepala keamanan untuk Ivan Archivaldo Guzman, pemimpin Los Chapitos dan putra mantan gembong Sinaloa yang dipenjara, Joaquin “El Chapo” Guzman.
Fernando Perez Medina, yang dikenal sebagai “El Piyi”, ditangkap di Culiacan, menurut sumber keamanan federal.
Sementara itu, Pengacara Federal Meksiko untuk Perlindungan Lingkungan (Profepa) mengatakan, mereka menyediakan sumber daya kepada pihak berwenang setempat untuk memberi makan seekor harimau betina yang diikat di pohon.
Gembong narkoba senior Sinaloa sering memelihara harimau sebagai hewan peliharaan.
Profepa mengatakan dalam sebuah pernyataan, dokter hewan di Sinaloa telah menolak untuk membantu karena kekhawatiran akan keamanan, dan mereka telah menyediakan kandang, senapan panah, dan anak panah bagi para pejabat militer.
Bahaya Narkoba! Begini Pesan Bupati Endah untuk Ratusan Pelajar di Gunungkidul |
![]() |
---|
Berapa Harga Tiket Piala Dunia 2026? Harga Mulai 60 Dolar hingga 6.730 Dolar |
![]() |
---|
Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Digaruk Polda Kalsel, 1 Kuintal Sabu dan 60 Tersangka Diamankan |
![]() |
---|
Polresta Magelang Ungkap 4 Kasus Narkoba Sepanjang Agustus 2025, 7 Tersangka Diamankan |
![]() |
---|
Atasi Masalah Narkoba, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul dan BNNP DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.