Berita Bantul Hari Ini
Capaian KB di Kabupaten Bantul Lampaui Target
Capaian program KB di Kabupaten Bantul per Agustus 2024 sudah mencapai 62,24 persen dan melampaui target sejumlah 58,2 persen.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menjelang peringatan Hari Kontrasepsi sedunia tahun 2024 yang jatuh pada 26 September, Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar pertemuan peningkatan kapasitas kader KB se-Kabupaten Bantul di Pendopo Rumah Dinas Bupati Bantul , Kamis (19/9/2024).
Ketua Penyelenggara Pertemuan Peningkatan Kapasitas Kader KB se-Kabupaten Bantul , Suprabandari, mengatakan, kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati Hari Kontrasepsi sedunia saja, tetapi juga bertujuan untuk menguatkan peran kader KB.
"Dengan begitu, pengetahuan maupun motivasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada," ucap Suprabandari, melalui keterangan resmi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul .
Di samping itu, ia mengatakan bahwa capaian program KB di Kabupaten Bantul per Agustus 2024 sudah mencapai 62,24 persen dan melampaui target sejumlah 58,2 persen.
Sementara, untuk presentase pengguna KB baru yakni 48 persen atau sebanyak 5.228 dari 10.697 pasangan usia produktif.
Rangkaian kegiatan juga meliputi pelayanan KB secara serentak di berbagai fasilitas kesehatan.
"Bersama ini, kami laporkan bahwa dalam rangkaian hari kontrasepsi, kami adakan kegiatan pelayanan KB secara serentak di Puskesmas, Klinik, RS, Bidan Praktek Mandiri dan sampai saat ini 111,19 persen atau sebanyak 3.608 sedangkan targetnya 3.245," urainya.
Bupati Bantul , Abdul Halim Muslih, mengapresiasi penuh capaian program Keluarga Berencana di Kabupaten Bantul , sebab masyarakat Bantul secara umum telah aktif mengikuti program keluarga berencana.
"Ini tentu tidak lepas dari peran bapak ibu sebagai kader yang terus menerus melakukan motivasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat menerima, menyadari dan turut aktif didalam program ini," tutur Bupati.
Lebih jauh, Bupati menjelaskan bahwa konsep keluarga berencana sendiri dapat dijelaskan melalui sudut pandang agama khususnya agama Islam.
Dikatakannya, dalam Islam, KB disebut tandzim al-nasl (pengaturan kelahiran), bukan tahdid al-nasl (pembatasan kelahiran).
Kemudian, dalam kitab suci Al Quran sendiri dijelaskan tujuan dari pengaturan kelahiran, disamping untuk menjaga kesehatan ibu, juga untuk menciptakan generasi yang kuat, sehat, berkualitas, dan berkarakter.
"Ternyata ulama terdahulu sudah membicarakan konsep keluarga berencana, konsepsi ponpes KB itu harus dimaknai bukan hanya tahdid al-nasl (pembatasan keturunan), tetapi jauh lebih besar jangkauannya adalah tandzim al-nasl (pengaturan kelahiran) untuk mewujudkan generasi yang sehat, generasi yang terbina oleh keluarga," jelas Halim.
Halim turut berujar, program KB ini tidak sekedar membatasi jumlah kelahiran saja, tetapi mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat secara jasmani, mental, dan mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang berdaya.
Kemudian, program KB menemukan pembenarannya dari aspek agama terutama dari agama Islam.
| Dinkop UKM DIY dan Iwapi Bantul Gelar Pameran Produk Disabilitas di Stadion Sultan Agung |
|
|---|
| Sejumlah Titik di Bantul Longsor Terdampak Hujan Deras |
|
|---|
| 13 Orang Meninggal Karena Laka Air hingga Pekan Kedua Desember 2024, Ini Pesan Polres Bantul |
|
|---|
| Festival Inspirasi Pendidikan Kabupaten Bantul 2024, Jadi Sarana Peringati PGRI dan HKN |
|
|---|
| Natal dan Tahun Baru, Stok Kebutuhan LPG 3 Kg di Bantul Disebut Aman |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.