Tips dan Cara

6 Langkah Pertolongan Pertama Ketika Ada Pasien Henti Jantung 

Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah bantuan yang diberikan pada jantung yang berhenti berdetak dengan cara memberikan penenakan pada jantung

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
Pinterest.com
Ilustrasi pasien mengalami henti jantung 

TRIBUNJOGJA.COM - Henti jantung adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak, menghentikan aliran darah ke seluruh tubuh. 

Hal ini disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, yang mengatur irama detak jantung

Akibatnya, organ vital seperti otak dan paru-paru tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup, yang bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan berhentinya pernapasan dalam hitungan detik. 

Jika tidak segera ditangani, henti jantung dapat berakibat fatal dalam hitungan menit.

Memberikan pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami henti jantung adalah tindakan yang sangat penting dan bisa menyelamatkan nyawa.

Melansir dari Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah bantuan yang diberikan pada jantung yang berhenti berdetak dengan cara memberikan penenakan pada jantung untuk memberikan efek pompa jantung hingga darah akan terpompa ke seluruh tubuh, walaupun tidak sekuat detak jantung yang sesungguhnya. 

Tujuannya adalah untuk mempertahankan fungsi vital seseorang sementara menunggu bantuan medis profesional tiba. 

Jika di sekitar anda ada orang yang mengalami henti jantung, maka yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 

Langkah 1: Memeriksa Keselamatan

- Sebelum melakukan tindakan apa pun, pastikan Anda dan korban berada di lingkungan yang aman. Periksa adanya bahaya di sekitar, seperti api, aliran listrik, atau benda tajam.


- Jangan mengambil risiko yang tidak perlu. Pastikan Anda tidak menjadi korban kedua dalam situasi darurat tersebut.


Langkah 2: Periksa Respons

- Dekati korban dan periksa respons dengan mengguncangkan perlahan dan bertanya, “Apakah Anda baik-baik saja?”


- Guncang tubuh korban jika diperlukan


- Jika tidak ada respons, minta pertolongan.


Langkah 3: Panggil Bantuan

- Panggil nomor darurat segera (misalnya, 119 atau 118) atau minta seseorang untuk melakukannya.


- Berikan informasi yang jelas tentang lokasi dan kondisi korban kepada operator darurat.


Langkah 4: Buka Jalan Napas

- Jika korban tidak merespons dan tidak bernapas normal, buka jalan napas dengan mengangkat dagu dengan lembut dan mendorong kepala ke belakang.


- Periksa ada tidaknya benda asing di mulut korban dan bersihkan jika ada.


Baca juga: 4 Cara Mencegah Munculnya Jerawat Karena Memakai Masker 

Langkah 5: Periksa Pernafasan

- Dengarkan nafas, lihat gerakan dada , dan rasakan pernapasan korban selama 5-10 detik.


- Jika tidak ada pernapasan normal, siapkan untuk memberikan Resusitasi Jantung Paru (RJP).


Langkah 6: Resusitasi Jantung Paru (RJP)

- Letakkan telapak tangan di tengah dada korban (biasanya di antara puting susu) dan tekan dengan kuat, tapi cepat, sebanyak 30 kali.


- Lakukan airway yaitu setelah memberikan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas dengan menggunakan cara meletakkan satu tangan di dahi korban dan tengadahkan kepala korban.

Kemudian letakkan ujung jari di bawah dagu korban, kemudian angkat dagunya. Posisi ini akan mempertahankan jalan napas tetap terbuka.

- Lakukan breathing yaitu berikan bantuan napas sebanyak dua kali. Setiap tiupan dilakukan selama 1 detik dan terlihat dada terangkat.

- Lakukan sampai bantuan medis profesional tiba atau korban mulai bernapas kembali.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved