Apa Itu Lavender Marriage yang Lagi Viral di Media Sosial? Konon Sudah Ada Sejak Abad 20-an

TRIBUNJOGJA.COM - Belakangan ini, istilah Lavender Marriage sering muncul dan viral di berbagai platform media sosial. 

Mungkin Anda pernah mendengar atau membaca istilah ini, tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan "Lavender Marriage"?

Apa Itu Lavender Marriage?

Secara sederhana, Lavender Marriage adalah pernikahan antara pria dan perempuan yang terjadi atas dasar kesepakatan, bukan karena cinta atau ketertarikan romantis. 

Biasanya, salah satu atau kedua pasangan dalam pernikahan tersebut adalah anggota komunitas LGBTQ+, baik homoseksual atau biseksual yang menikah untuk mempertahankan citra publik mereka. 

Istilah ini mencuat karena dalam banyak kasus, terutama di masa lalu, pernikahan seperti ini dilakukan untuk menyembunyikan orientasi seksual seseorang, mengingat adanya tekanan sosial atau diskriminasi terhadap orang-orang LGBTQ+.

Baca juga: Apa Itu BDSM? Begini Sejarah dan Ciri-ciri Orang yang Suka Sadomasokisme

Lavender dalam istilah ini mengacu pada warna ungu muda yang sering diasosiasikan dengan komunitas LGBTQ+ dan gerakan hak asasi mereka. 

Warna ini menjadi simbol dari identitas queer, sehingga istilah "Lavender Marriage" merujuk pada pernikahan yang dilakukan oleh pasangan dengan tujuan menjaga citra atau status sosial sambil tetap mempertahankan orientasi seksual mereka secara privat.

Sebelum membahas lebih lanjut, LGBTQ+ merupakan singkatan yang digunakan untuk merujuk pada komunitas yang terdiri dari berbagai identitas gender dan orientasi seksual.

Berikut penjelasan dari masing-masing huruf dalam singkatan LGBTQ+:

1. L (Lesbian)

Merujuk pada perempuan yang tertarik secara emosional, romantis, dan/atau seksual kepada sesama perempuan.

2. G (Gay)

Biasanya digunakan untuk pria yang tertarik pada pria lain, meskipun dalam beberapa kasus, istilah ini juga digunakan secara umum untuk menggambarkan orang yang tertarik kepada sesama jenis, baik pria maupun perempuan.

3. B (Bisexual)