Penyakit Busuk Batang Serang Tanaman Cabai di Galur Kulon Progo, Buat Hasil Panen Tak Maksimal

Agus mengatakan penyakit busuk batang biasa ditemukan pada tanaman cabai, bahkan sejak proses pembibitan.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Agus Supriyadi menyiram tanaman cabai di lahan miliknya yang berada di Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo, Jumat (13/09/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Para petani cabai di Kapanewon Galur, Kulon Progo tengah resah dengan adanya penyakit busuk batang yang menyerang tanaman cabai.

Serangan tersebut membuat hasil panen cabai menjadi kurang maksimal.

Seperti diungkapkan oleh petani cabai di Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Agus Supriyadi.

Menurutnya, penyakit busuk batang menyerang saat tanaman cabai masih dalam masa pertumbuhan.

"Kalau sudah kena, bagian bawah tanaman cabainya seperti terkena siraman air panas," ujar Agus ditemui pada Jumat (13/09/2024).

Kondisi tersebut membuat tanaman cabai merebah lantaran tak kuat berdiri.

Kalaupun bertahan sampai mendekati masa panen, buah cabai yang dihasilkan pun juga kecil dan mengering.

Agus mengatakan penyakit busuk batang biasa ditemukan pada tanaman cabai, bahkan sejak proses pembibitan.

Kondisi cuaca pun turut berpengaruh, terutama jika curah hujannya meningkat.

Apalagi saat ini musim kemaraunya terbilang basah alias tetap disertai dengan curah hujan.

Sementara budidaya cabai tidak membutuhkan banyak air agar hasilnya bisa maksimal.

"Kalau sering hujan, otomatis semakin banyak tanaman cabai yang terkena penyakit busuk batang," jelas Agus.

Baca juga: Petani Lansia Ditemukan Meninggal Dunia dengan Luka-luka di Pengasih Kulon Progo

Menurutnya, hasil panen cabai bisa merosot hingga 70 persen jika sudah ada penyakit tersebut. Sebab cabai yang kondisinya kering dan kecil tidak layak lagi untuk dijual.

Agus pun melakukan berbagai cara untuk mengantisipasinya.

Seperti mengganti bibit yang sudah terkena penyakit hingga mengintensifkan penggunaan bahan tertentu agar penyakit busuk batang tidak menyerang.

"Lewat cara-cara seperti itu hasil panennya bisa diselamatkan," katanya.

Petani cabai di Kalurahan Karangsewu, Kapanewon Galur, Riyono mengatakan penyakit busuk batang pada tanaman cabai disebabkan oleh sejenis jamur.

Efeknya terlihat pada bagian batang tanaman yang menjadi layu dan membusuk, bahkan mengering dan mati.

Seperti Agus, ia pun melakukan berbagai cara agar penyakit busuk batang tidak semakin menyebar.

Sebab hasil panennya nanti bisa merosot drastis jika tidak segera ditanggulangi.

"Caranya dengan menyemprot fungisida ke seluruh tanaman serta mengganti bibit yang sudah terkena penyakit," jelas Riyono.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved