TPS Modalan Hampir Rampung, Saat Ini Dalam Tahap Penyempurnaan

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut bahwa pembangunan TPS Modalan di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, sudah hampir rampung dan saat ini sedang dilakukan penyempurnaan.

"Dalam evaluasi Dinas Lingkungan Hidup Bantul, ada beberapa yang disempurnakan. Misalnya, tanjakannya (tempat kendaraan muatan sampah menumpahkan sampah ke kantong alat pengolahan sampah TPS Modalan) itu kurang landai," kata Halim, kepada awak media, di sela-sela tugasnya, Rabu (11/9/2024).

Setelah itu selesai, akan dilakukan simulasi untuk menyusun standard operating procedure (SOP) yang tepat. 

Satu di antar simulasi yang dilakukan yakni mengenai akses mobilitas kendaraan muatan sampah yang masuk dan keluar TPS Modalan .

Kendati demikian, Halim memastikan bahwa penyempurnaan dan penyesuaian TPS Modalan tidak berlangsung lama.

Hal itu mengingat target pengoperasian TPS Modalan paling tidak dapat berjalan pada September 2024. 

"Saya yakin, modalan sebentar lagi beroperasi seperti di TPST Dingkikan (di Kalurahan Argodadi, Kapanewon Sedayu) sudah beroperasi. Ya, modul pertama TPST Dingkikan sudah jadi. Dan pembangunan antara TPS Modalan dengan TPST Dingkikan itu kan beriringan," jelas dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja, turut menyampaikan hal yang sama seperti Bupati Halim.

Walau saat ini belum bisa memastikan berapa persen pembangunan TPS Modalan dilaksanakan, namun begitu Agus optimis pembangunan itu rampung tepat waktu.

"Saya kira pengelolaan sampah itu kan tetap berjalan. TPS Modalan dan Dingkikan setelah uji coba juga akan kami evaluasi. Apakah cukup dengan 60 ton per hari atau perlu di tingkatkan. Itu juga nanti kami lihat," jelasnya.

Sebagai mana diketahui bahwa TPS Modalan dibangun dengan daya tampung sejumlah 50 ton per hari dan TPST Argodadi dibangun dengan daya tampung 30 ton per hari.

"Sampah tentu belum bisa kemudian clear seluruhnya sesuai dengan sistem yang kami bangun pada bulan September 2024. Jadi, kemungkinan sampai akhir 2024, kita masih mengalami darurat sampah dan itu tetap kami jalani dengan sistem-sistem darurat, serta semua kami tingkatkan," tutup dia.( Tribunjogja.com )