Teten Masduki Sebut E-Commerce Global Bisa jadi Mimpi Buruk UMKM Indonesia
Kemunculan platform e-commerce global asal China yang memberikan harga murah langsung dari pabriknya menjadi mimpi buruk bagi pelaku UMKM
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kemunculan platform e-commerce global asal China yang memberikan harga murah langsung dari pabriknya menjadi mimpi buruk bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal ini menjadi perhatian serius bagi Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki.
Di sela-sela kunjungannya di Yogyakarta, Selasa (10/9/2024) Teten Masduki menyampaikan Kontribusi sektor industri hanya mencapai 18 persen sejak tahun 2008.
"Tanpa upaya yang serius, maka e-commerce dari China ini menjadi ancaman PHK massal akan semakin nyata," katanya.
Pihaknya sudah berbicara dengan jajaran parlemen di DPR RI untuk membahas dampak buruk e-commerce global asal China.
Ia berharap seluruh pihak mengantisipasi platform global tidak membawa produk yang terafiliasi langsung dengan konsumen.
"Kan sangat membahayakan UMKM karena UMKM kita gak bisa bersaing karena mereka jual murah. Lalu banyak tergerus. Saya kira wajar negara harus melindungi kepentingan UMKM," jelasnya.
Baca juga: Bisa Bawa Sepeda Lipat, Ini Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini Rabu 11 September 2024
Teten Masduki menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian UMKM melindungi ekosistem UMKM yang nyaris tergerus karena hadirnya e-commerce global.
"Saya sudah koordinasi sudah lapor Presiden, Menkominfo saya kira perlu mengantisipasi, saya sudah bicara ke Menteri Investasi pentingnya kebijakan investasi digital ekonomi," tegasnya.
Menurut Teten, kebijakan yang tepat untuk mendukung UMKM dalam menciptakan dan mempertahankan lapangan kerja pun akhirnya sangat dibutuhkan.
Sebab saat ini muncul tantangan baru dari platform e-commerce global yang memungkinkan produk luar negeri yang lebih murah masuk langsung ke konsumen Indonesia.
Kementerian Koperasi dan UKM juga terus mendorong program-program yang meningkatkan daya saing UMKM.
Termasuk digitalisasi, akses pembiayaan yang lebih mudah, dan pelatihan keterampilan bagi pelaku UMKM.
"E-commerce luar negeri ini bisa membahayakan daya saing UMKM kita. Kita perlu kebijakan yang melindungi pasar dalam negeri tanpa menghambat inovasi," tandasnya.
Teten menekankan pentingnya upaya yang serius dalam pengembangan dan perlindungan UMKM untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2030.
Sebab jika kita tidak berhasil maka Indonesia berisiko menghadapi peningkatan pengangguran yang signifikan.
"Ini bisa menggagalkan upaya kita menjadi negara maju," pungkasnya. (hda)
| Kisah Om Penkek: Penjual Pancake Kartun Berkreasi Tanpa Sekolah Seni |
|
|---|
| HIPPI Siap Gelar Rakernas Nasional di DIY, Angkat UMKM Lokal ke Panggung Nasional |
|
|---|
| Rakernas IV KEIND di Yogya Dorong Kolaborasi UMKM, Akademisi dan Pengusaha |
|
|---|
| Libatkan UMKM, BiosfeRun 2025 Gerakkan Roda Ekonomi 10 Desa Penyangga Borobudur |
|
|---|
| Pemkot Yogya Pastikan Pemangkasan TKD Tidak Sentuh Program 'Gandeng Gendong' UMKM |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.