Pedagang Teras Malioboro Dibekali Pelatihan Mentoring Bisnis Aspek Produksi

UPT Balai Layanan Usaha Terpadu KUMKM DIY menggelar pelatihan manajemen produksi dan pengembangan bisnis bagi para pedagang Teras Malioboro

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Pedagang Teras Malioboro saat mengikuti pelatihan bertajuk 'Mentoring Bisnis Aspek Produksi bagi Tenant Teras Malioboro'. 

TRIBUNJOGJA,COM, YOGYA - UPT Balai Layanan Usaha Terpadu KUMKM DIY menggelar pelatihan manajemen produksi dan pengembangan bisnis bagi para pedagang yang berjualan di Teras Malioboro 1 dan 2.

Pelatihan yang digelar selama tiga hari mulai 2-24 September 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen produksi dan pengembangan bisnis bagi para tenant.

Pelatihan bertajuk 'Mentoring Bisnis Aspek Produksi bagi Tenant Teras Malioboro' diikuti oleh sebanyak 30 peserta yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan tahap dasar dan pelatihan lanjutan.

Kepala UPT BLUT KUMKM Dinas Koperasi dan UKM DIY, Hellen Phornica, mengatakan, pelatihan tahap ketiga ini digelar untuk meningkatkan kemampuan manajemen produksi dan pengembangan bisnis bagi para tenant.

"Ini merupakan tahap ketiga dalam rangkaian pelatihan untuk membekali para peserta, yaitu tenant Teras Malioboro 1 dan 2, dengan pemahaman mendalam terkait proses produksi dalam bisnis," katanya, Jumat (6/9/2024).

Baca juga: BPS: Inflasi Gunungkidul Agustus 2024 Mencapai 2,32 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Pangan

Sebelumnya, 30 peserta yang mengikuti kelas ini telah melalui dua jenjang pelatihan, yaitu pelatihan dasar (kelas 1) yang memberikan pengetahuan fundamental, serta pelatihan tingkat menengah (kelas 2) yang memperluas wawasan peserta. 

Pada jenjang ketiga, peserta mendapat bimbingan intensif melalui sesi mentoring yang dipadukan dengan kunjungan lapangan, guna memberikan wawasan praktis langsung dari industri.

"Makanya, ada kunjungan lapangan ke UKM yang telah berkembang dan naik kelas, dengan tujuan memberikan inspirasi dan contoh nyata yang dapat ditiru oleh peserta," katanya.

Ada dua UKM yang jadi sasaran kunjungan, meliputi Bananania dan Coklat Ndalem, yang dewasa ini sudah dikenal luas oleh masyarakat dan wisatawan.

Menurut Hellen, kunjungan ini untuk memberikan pengalaman langsung tentang praktik terbaik dalam manajemen produksi dan strategi pemasaran yang sukses. 

"Di sana peserta mendapat penjelasan mengenai proses produksi dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh kedua UKM tersebut, serta mengikuti sesi sharing dengan manajemen," jelasnya.

"Kegiatan semacam ini memberikan wawasan praktis soal tantangan dan peluang dalam pengembangan bisnis skala kecil hingga menengah," urainya.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menyatakan, enam aspek bisnis dalam program SiBakul Jogja akan sangat membantu UMKM dalam menilai posisi dan kemampuan bisnis usaha yang sedang dijalankan.

Sehingga, secara bertahap UKM dapat melakukan perbaikan usaha yang sifatnya terus menerus, hingga akhirnya terwujud naik kelas.

"Tapi, tentunya, wajib dari disiplin mereka sendiri dalam mengikuti program SiBakul Jogja ini, saya yakin UPT BLUT DIY atau Teras Malioboro 1 bersama SiBakul dapat menunjukkan perubahan bagi yang mengikuti proses ini," cetusnya. (aka)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved