Tips Rawat Kulit Bayi yang Sensitif
Kulit bayi yang sensitif dan rentan terhadap iritasi membutuhkan perawatan khusus.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masalah kulit pada bayi seringkali menjadi kekhawatiran para orang tua. Kulit bayi yang sensitif dan rentan terhadap iritasi membutuhkan perawatan khusus.
dr. He-Yeon Asva Nafaisa, Sp.DV, seorang dokter kulit, menjelaskan bahwa kulit bayi memiliki lapisan pelindung yang belum sempurna dibandingkan kulit dewasa. Hal ini membuat kulit bayi lebih rentan mengalami masalah.
Dijelaskannya, kulit bayi lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa, yaitu hanya sekitar 1-2 milimeter, hanya 40-60 persen dari ketebalan kulit orang dewasa.
Lantaran masih rapuh, kulit bayi cenderung kering karena tingkat penguapan air pada kulitnya cenderung tinggi. Selain itu, ikatan antara lapisan kulit atas (epidermis) dan lapisan bawah (dermis) belum terjalin dengan kuat sehingga fungsi kulit sebagai pelindung tubuh belum optimal.
"Kulit anak atau bayi dan dewasa jangan disamakan, orang kadang menganggap anak itu versi mininya orang dewasa padahal struktur (kulit) yang dimiliki anak dan dewasa berbeda. Misal struktur barrier kulit anak atau bayi itu lebih tipis sehingga kulitnya sensitif terhadap paparan luar," terang dr. He-Yeon Asva Nafaisa, Sp.DV, Rabu (28/8/2024).
Dr. He-Yeon Asva Nafaisa, Sp.DV menyarankan agar bayi dimandikan minimal dua kali sehari menggunakan sabun bayi yang lembut.
"Hindari menggunakan air terlalu panas, karena dapat merusak lapisan pelindung kulit bayi. Durasi mandi yang ideal adalah sekitar 10 menit," ujarnya.
Baca juga: Puji Jokowi untuk Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu Anak RSUP Dr. Sardjito: Seperti Hotel Bintang 5
Selain itu, pemilihan pakaian juga sangat penting. Pilihlah pakaian berbahan katun yang lembut dan menyerap keringat. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kuku bayi dengan memotongnya secara rutin.
Dalam kesempatan tersebut, ia pun menyinggung terkait mitos yang beredar mengenai perawatan kulit bayi.
Salah satunya adalah penggunaan minyak telon pada bayi setelah mandi dengan tujuan menghangatkan tubuh. Menurutnya, anggapan ini keliru dan tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
"Banyak ibu yang percaya bahwa mengoleskan minyak telon pada bayi dapat membuat tubuhnya menjadi hangat. Padahal, kulit bayi sangat sensitif dan lapisan pelindungnya masih tipis. Penggunaan minyak telon yang berlebihan justru dapat menyebabkan iritasi dan mengganggu fungsi kulit alami bayi," tegas Dr. He-Yeon.
Selain itu, paparan sinar matahari langsung juga dapat merusak kulit bayi. Oleh karena itu, penting untuk melindungi kulit bayi dari sinar matahari dengan menggunakan pakaian yang menutupi tubuh, topi, dan sunscreen khusus bayi.
Dalam memilih produk perawatan kulit bayi, para ibu perlu berhati-hati. Beberapa bahan kimia tertentu dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang sensitif.
Ia menyarankan untuk menghindari produk yang mengandung SLS (Sodium Lauryl Sulfate). Selain SLS, para ibu juga perlu menghindari produk yang mengandung pewangi atau fragrance.
Sekadar informasi, SLS merupakan Sodium Lauryl Sulfate atau sebuah kandungan yang biasanya ada dalam produk untuk perawatan tubuh, seperti sabun, sampo, deterjen dan pasta gigi. SLS adalah zat yang bisa menimbulkan busa di cairan pembersih. (HAN)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.