Gempa Gunungkidul

Update Dampak Gempa Bumi di Gunungkidul, BPBD: 16 Rumah Alami Kerusakan Ringan

Sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi bermagnitudo 5,8 yang mengguncang Gunungkidul pada Senin malam

bmkg.go.id
Gempabumi menguncang wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (26/8/2024). Pusat gempa berada di laut 95 km barat daya Gunungkidul. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mencatat sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan akibat gempa magnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Senin (26/8/2024) malam sekitar pukul 19.57 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul Purwono mengatakan rumah yang mengalami kerusakan tersebar di beberapa kecamatan (kapanewon) yakni Semanu, Nglipar, Purwosari, Panggang dan Patuk.

"Di Semanu ada lima rumah, Nglipar dua rumah, Purwosari tujuh rumah, dan Patuk satu rumah, dan Panggang juga satu rumah. Untuk tingkat kerusakan semua masuk kategori sedang dengan rata-rata kerusakan tembok retak,"ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (27/8/2024).

Purwono mengatakan, imbas gempa kemarin dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Semua penghuni rumah berhasil selamat. 

"Alhamdulillah, tidak ada korban,"tuturnya.

Baca juga: INFO Gempa Bumi BMKG: Kawasan Laut Tanimbar Maluku Diguncang Gempa Bermagnitudo 6,2

Sementara untuk nilai kerugian dampak gempa kemarin, Purwono menyampaikan pihaknya masih melakukan inventarisasi.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat lain untuk memeriksa bangunan rumahnya apakah ada kerusakan akibat gempa atau tidak. 

"Ya kami mohon diperiksa dengan betul-betul dan melaporkan ke kami. Sebab, adanya keretakan rumah ini selain membahayakan, sekaligus sinyal untuk melihat wilayah rawan apabila terjadinya gempa susulan,"paparnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta masyarakat tidak panik namun tetap waspada apabila sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

"Kami minta jangan panik berlebihan. Dan, selalu mengutamakan mitigasi bencana. Serta memantau informasi bencana lewat laman resmi baik dari BMKG maupun BPBD, jangan sampai mencari informasi yang salah dan menjurus ke hoaks,"urainya. (ndg)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved