Teknologi 'Sibudidikucir' Bikin Budidaya Nila Untung Berlipat 

"Produksi meningkat 4 x lipat. Kualitas air lebih bagus dan bisa mendukung pertumbuhan. Padat tebar bisa 40 ekor per meter kubik," ujarnya. 

Kabupaten Sleman selama ini dikenal sebagai sentra budidaya air tawar di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Produksi ikan konsumsi di kabupaten ini, di tahun 2023  mencapai 55.045,57 ton.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yakni 54.968,63 ton. 

Peningkatan jumlah produksi ikan tidak lepas dari hasil pemanfaatan inovasi perkembangan teknologi budidaya perikanan yang diterapkan pada kelompok pembudidaya.

Satu di antaranya, sibudidikucir.

Inovasi unggulan ini mampu meningkatkan produktifitas berlipat sehingga dapat diterima.

Terbukti banyak Pokdakan yang telah mengaplikasi teknologi ini. 

Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman , Ir. Suparmono mengatakan, ada sekitar 675 kelompok budidaya ikan di Sleman yang telah menggunakan teknologi terbaru dalam budidaya.

Adapun seratus di antaranya telah mengaplikasikan sibudidikucir. 

"Informasi yang saya terima, jumlahnya (yang menerapkan sibudidikucir) lebih dari 100 kelompok," ujar dia. 

Inovasi sibudidikucir dapat diterima dan telah mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Selain memberikan nilai tambah keuntungan ekonomis, menopang ketahanan pangan, penerapan inovasi ini juga selaras dengan pengembangan ekonomi lokal melalui kawasan minawisata.

Budidaya dengan teknologi sibudidikucir dinilai dapat ditata dengan dikonsep kawasan minawisata yang diharapkan mampu mengungkit ekonomi masyarakat setempat.( Tribunjogja.com )