Sri Sultan HB X Minta Pelaku UMKM DIY Dimudahkan Ekspor Produk

Dukungan yang diharapkan mencakup kemudahan agar para pelaku UMKM DIY dapat mengekspor produk yang mereka hasilkan. 

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Humas Pemda DIY
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY, Akhmad Rofiq bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/8/2024) kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY, Akhmad Rofiq, bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (19/8/2024) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Sri Sultan HB X meminta bantuan pihak bea cukai untuk mendukung kegiatan UMKM DIY.

Dukungan yang diharapkan mencakup kemudahan agar para pelaku UMKM DIY dapat mengekspor produk yang mereka hasilkan. 

Rofiq mengatakan, guna mendukung ekspor impor barang, Direktorat Jenderal Bea Cukai telah memiliki program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). 

“Untuk memfasilitasi kegiatan ekspor impor, kami sudah punya KITE IKM dan KITE Normal. KITE IKM memang diperuntukkan bagi pengusaha yang memiliki nilai ekspor yang rendah. Harapannya, tentu UMKM DIY bisa semakin berkembang dengan baik,” tuturnya. 

KITE IKM merupakan fasilitas yang diberikan oleh Bea Cukai kepada industri kecil dan menengah (IKM) yang melakukan pengolahan, perakitan, atau pemasangan bahan baku untuk tujuan ekspor. 

Fasilitas ini memberikan kemudahan pembebasan bea masuk, PPN, dan PPnBM, termasuk bahan pengemas dan mesin untuk keperluan pengolahan barang yang akan diekspor. 

Baca juga: Pemda DIY Siapkan Dana Darurat Antisipasi Meluasnya Dampak Kekeringan

Rofiq mengatakan, saat ini KITE IKM yang sudah ada di DIY ada 20 IKM dan lima KITE Normal.

Selain itu, pihaknya juga melaporkan penerimaan negara di DIY untuk sektor bea cukai, telah ditargetkan kurang lebih sekitar Rp1triliun untuk tahun 2024.

“Dan kita harapkan target itu bisa dicapai,” imbuhnya. 

Selain terkait ekspor-impor, Rofiq mengungkapkan, persoalan terkait pengelolaan Bandara Kulon Progo atau YIA juga ikut dibicarakan dalam pertemuan kali ini. 

Menurutnya, sebagai bagian dari penanganan bandara, pihaknya tentu akan memberikan pelayanan yang terbaik. 

“Kami dari Bea Cukai, InsyaAllah akan memaksimalkan pelayanan kami di YIA untuk bisa mendukung Pemda DIY dalam memberikan layanan prima. Tentu saja agar YIA bisa menjadi bandara internasional terbaik, apalagi saat ini YIA menjadi satu-satunya bandara dengan predikat internasional di Jateng-DIY, karena bandara Ahmad Yani di Semarang dan Adi Sumarmo di Solo, sudah tidak disebut lagi sebagai bandara internasional sementara ini,” paparnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved