Sama Seperti Pilpres, Pilkada Serentak Bakal Berdampak Positif Bagi Pasar Modal

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY, Irfan Noor Riza dampak Pilkada serentak mirip dengan Pemilu.

Dok. Istimewa
Ilustrasi : Pilkada 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tahapan Pilkada serentak masih terus bergulir.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY, Irfan Noor Riza dampak Pilkada serentak mirip dengan Pemilu.

“Karena sama-sama berdampak positif bagi pasar modal Indonesia,” katanya, Minggu (18/08/2024).

Menurut data BEI, pada Pemilu 1999, IHSG tumbuh 70,06 persen dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar 157,11 persen.

Pada pemilu selanjutnya yakni 2004, IHSG naik 44,56 persen dan 47,70 persen pada kapitalisasi pasar. 

Sementara pada 2009, IHSG naik 86,98 persen dan kapitalisasi pasar tumbuh 87,59 persen.

Pada 2014, IHSG naik 22,29 persen dengan kapitalisasi pasar tumbuh 23,92 persen. 

Kemudian pada 2019 lalu IHSG naik tipis 1,70 persen dengan kenaikan kapitalisasi pasar 3,44 persen.

Baca juga: Pilkada Serentak Berikan Katalis Positif Bagi Perekonomian

Sedangkan pada 2024, sehari pascaPemilu, IHSG langsung menguat 1,39 persen, dengan kapitalisasi pasar tembus Rp11.603 Triliun. 

“Kinerja pasar modal pada periode-periode tersebut salah satunya ditopang oleh kenaikan tingkat konsumsi yang meningkat dampak dari pengeluaran-pengeluaran kebutuhan politik,” ungkapnya.

Ia melanjutkan pengerahan massa akan mendorong perputaran uang, sebab Pilkada berpotensi menaikkan konsumsi.

Kinerja beberapa sektor berpotensi tumbuh positif, seperti sektor barang konsumen, layanan komunikasi, keuangan, dan lain-lain

“Bagi pasar modal, tentunya juga akan berdampak positif, dikarenakan akan ada belanja yang cukup besar bagi masyarakat untuk kebutuhan-kebutuhan pilkada serentak nanti. Sektor-sektor yang terkait dengan kebutuhan pilkada seperti misalnya barang-barang konsumer, iklan, juga trafik data (telekomunikasi) dan sektor perbankan akan ikut terdorong,” lanjunya.

Irfan optimis, pasar modal khususnya di DIY akan tetap bertumbuh menjelang Pilkada serentak. 

Stabilitas politik Indonesia juga diprediksi akan tetap terjaga dengan baik. 

“Dan jika melihat prospek serta peluang kedepannya. Tentu menurut kami kesempatan ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja bagi investor khususnya di DIY dan sekitarnya,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved