Begini Sistem Skrining Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Kota Yogyakarta
Ketika dijumpai kasus DM tinggi, warga diimbau melakukan cek gula darah setidaknya dua kali dalam sebulan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Integrasi Layanan Primer (ILP) diterapkan Puskesmas di Kota Yogyakarta untuk menangani pasien diabetes melitus (DM).
Perawat Terampil Puskesmas Mantrijeron, Anggih Shulchan Yoga Kusuma, mengatakan ketika dijumpai kasus DM tinggi, warga diimbau melakukan cek gula darah setidaknya dua kali dalam sebulan.
"Pengecekan dilakukan dengan berpuasa sebelumnya dan setelahnya. Nanti, pasien diobati dengan tata laksana pengobatan standar puskesmas dan dianjurkan setiap bulannya untuk kontrol," ungkapnya.
Pasien yang terkena DM, kata Anggih, akan dievaluasi setiap bulannya untuk melihat kadar gizinya, supaya dapat menekan penyakit DM yang diderita.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Minta Warga Waspadai Potensi Diabetes,Ini Imbauan Dinas Kesehatan
Selain itu, mulai bulan Agustus 2024, penderita DM juga akan menjalani skrining adanya keterkaitan dengan penyakit Tuberkulosis (TBC).
"Untuk melihat apakah ada indikasi penurunan kekebalan tubuh, atau mengalami batuk berlebihan, nafsu makan menurun, mengalami penurunan berat badan, sering keringat dingin dan mudah lelah. Jika ciri-ciri itu dialami pasien, maka akan dilakukan skrining lanjutan TBC," cetusnya.
Dalam penanganan kasus tersebut, Puskesmas Mantrijeron bekerjasama dengan RS Pratama dan Balai Laboratorium Kesehatan DIY, untuk melakukan tes cepat molekuler pada penderita DM.
Ia menyebutkan, sampai dengan bulan Juli 2024, Puskesmas Mantrijeron menangani pasien DM sebanyak 829 orang.
"Dari jumlah itu, ada tiga pasien yang memerlukan perawatan kaki akibat DM. Diharapkan masyarakat benar-benar menerapkan PHBS agar selalu sehat bersama keluarga," urainya. (*)
Perkuat Layanan Kependudukan, Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Dorong Perluasan Unit ADM |
![]() |
---|
Pemkot Semarang dan Yogyakarta Perkuat Kerja Sama Budaya lewat Pameran 'Rumah Semarang' |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Alokasikan Anggaran Rp89,3 Miliar untuk Penanggulangan Kemiskinan |
![]() |
---|
Angka Kemiskinan Yogya Ditarget Turun Jadi 5,8 Persen di 2025, Fokus 'Babat' 4 Kemantren Prioritas |
![]() |
---|
Tak Terapkan Status KLB, Dinkes Sebut Kota Yogyakarta Waspada Leptospirosis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.