Menyambung Kehidupan Terumbu Karang di Lautan Bunaken, Mahasiswa KKN UGM Ikut Ambil Peran

Di Taman Nasional Bunaken, persentase kerusakan terumbu karang di Bunaken tidak terlalu besar, dibandingkan dengan taman nasional lain.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Balai Taman Nasional Bunaken
Petugas Balai Taman Nasional Bunaken menyelam untuk meletakkan media-media transplantasi terumbu karang 

Bertepatan di Hari Konservasi Alam Nasional, Sabtu (10/8/2024), sejumlah mahasiswa KKN-PPM UGM dan Balai Taman Nasional Bunaken memasang media transplantasi terumbu karang di dekat Dermaga Bunaken.

Sejak 1 Juli-10 Agustus 2024, para mahasiswa sudah membuat setidaknya 550 media transplantasi terumbu karang di Pulau Bunaken.

Mahasiswa UGM mengikat terumbu karang acropora di media berbentuk jaring laba-laba atau heksagonal agar bisa diletakkan di dasar lautan Bunaken, Sabtu (10/8/2024) di area Dermaga Bunaken
Mahasiswa UGM mengikat terumbu karang acropora di media berbentuk jaring laba-laba atau heksagonal agar bisa diletakkan di dasar lautan Bunaken, Sabtu (10/8/2024) di area Dermaga Bunaken (TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah)

Perwakilan mahasiswa KKN-PPM UGM dari Koordinator Mahasiswa Kluster (Kormater) Agro, Kharisma Pundhi Rukmana, mengatakan mahasiswa KKN-PPM UGM juga mencoba menggunakan model transplantasi terumbu karang dengan metode bioreeftek.

Bioreeftek adalah salah satu cara pelestarian terumbu karang menggunakan bahan alami yaitu batok kelapa yang disusun secara bertingkat dengan menggunakan besi yang ditanam pada beton berbentuk persegi.

Ide ini muncul menurut Pundi berawal saat minggu pertama melaksanakan KKN di Bunaken, ia dan tim melakukan observasi ke seluruh pulau dan melihat potensi limbah batok kelapa yang cukup melimpah.

Batok kelapa dan besi-besi hingga beton persegi itu, kata dia, merupakan bantuan dari para pemuda Bunaken.

Pundi berharap apabila metode ini berhasil dikembangkan di Bunaken, masyarakat dapat mengembangkan sendiri karena sumber daya yang cukup banyak.

“Nah, nanti untuk mekanismenya itu bioriefteknya ditenggelamkan di dasar laut kemudian nanti akan menarik substrat-substrat terumbu karang yang baru,” jelasnya.

Hingga kini, dikatakan Adi, Balai Taman Nasional Bunaken sudah melakukan pemulihan 500 meter persegi terumbu karang.

Sejak awal, upaya transplantasi ini tidak terpaku hanya satu metode. Balai Taman Nasional Bunaken terbuka untuk menerima metode-metode lain agar upaya pemulihan ekosistem terumbu karang bisa berhasil.

“Sejak 2020 itu, sudah ada 2.000-an media transplantasi terumbu karang yang dipasang. Itu belum ditambah dari masyarakat yang memang peduli lingkungan. Ribuan media dipasang, tapi kadang tidak tumbuh semua. Jadi, tetap ada pemeliharaan, penanaman lagi, penyulaman lagi,” ungkapnya.

Balai Taman Nasional Bunaken terbuka dengan program transplantasi dari pihak manapun yang peduli dengan ekosistem terumbu karang di lautan Bunaken.

“Misalnya, dari KKN-PPM UGM ini, kami tentukan lokasi transplantasinya karena harus sesuai dengan dokumen pelestarian kami,” ujar Adi yang merupakan alumni UGM angkatan 2009 itu. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved