Menyambung Kehidupan Terumbu Karang di Lautan Bunaken, Mahasiswa KKN UGM Ikut Ambil Peran
Di Taman Nasional Bunaken, persentase kerusakan terumbu karang di Bunaken tidak terlalu besar, dibandingkan dengan taman nasional lain.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Aktivitas penangkapan ikan yang merusak terumbu karang seperti menggunakan bom dan bius potasium juga sudah dilarang di perairan Bunaken.
Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Faat Rudhianto menambahkan, di Taman Nasional Bunaken, persentase kerusakan terumbu karang di Bunaken tidak terlalu besar, dibandingkan dengan taman nasional lain.
“Nelayan yang biasanya merusak itu bukan berasal dari Manado atau Sulawesi Utara asli. Biasanya, orang di luar Manado ini akan melakukan sesuatu yang destruktif untuk mendapatkan ikan. Kalau di Bunaken, memang ada kerusakan, tapi tidak besar,” jelasnya.
Dengan luas terumbu karang di Taman Nasional Bunaken mencapai 6.000 hektare, kata Faat, hanya 30 persenan saja terumbu karang yang rusak.
Meski demikian, 30 persen terumbu karang yang rusak itu juga perlu disehatkan kembali.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan transplantasi terumbu karang. Menurut Faat, itu adalah cara terakhir menciptakan karang-karang baru di lautan.
Cara utamanya adalah dengan melakukan tindakan preventif perusakan karang dengan mengawasi, menjaga dan memonitoring keberadaan terumbu karang.
“Transplantasi terumbu karang ini akhirnya kita lakukan karena ini salah satu cara untuk mengembalikan atau memulihkan ekosistem yang terlanjur rusak. Ini cost-nya sangat besar, sehingga metode dan medianya harus tepat,” kata Faat.
Dikatakannya, metode yang acapkali digunakan untuk transplantasi karang adalah dengan jaring laba-laba.
Caranya, terumbu karang jenis acropora diikat di setiap satu garis rangka besi yang berbentuk jaring laba-laba atau heksagonal.
Media ini kemudian akan ditaruh di spot-spot yang sudah ditentukan oleh Balai Taman Nasional Bunaken.
Terumbu karang yang terikat itu bakal menarik terumbu karang lain dan mereka bisa bertumbuh 1-3 cm per tahun.
“Acropora ini yang daya tahan terhadap kondisi di alam cukup bagus ya kemudian pertumbuhannya per tahun itu 1 sampai 3 cm dan 95 persen yang kita pasang ini berhasil,” tegasnya.
Mahasiswa KKN-PPM UGM Buat Transplantasi
Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) pun berupaya untuk menjaga perairan Bunaken.
Lestarikan Ekosistem Bawah Laut Sumbar, Mahasiswa KKN UGM Tanam Terumbu Karang |
![]() |
---|
Data Lima Mahasiswa UGM Selamat dari Tragedi Kapal Terbalik di Maluku Tenggara, Kondisi Mulai Pulih |
![]() |
---|
Jenazah Mahasiswa UGM yang Meninggal di Maluku Diperkirakan Tiba di Sumbawa Besok Siang |
![]() |
---|
Penanaman Mangrove di Pulau Bunaken, Benteng Alami Lawan Abrasi |
![]() |
---|
Pemkot Manado dan Kagama Dukung KKN UGM di Pulau Bunaken, Sangihe dan Talaud |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.