Perjuangan Berat Warga di Luwu Bawa Ibu Muda Hendak Melahirkan, Terpaksa Ditandu 10 Km

Salmiati yang hendak melahirkan anak pertamanya itu terpaksa harus ditandu melewati jalanan berlumpur dan terjal sejauh 10 kilometer

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Kompas.com/MUH. AMRAN AMIR
Salmiati (27) warga Dusun Gamaru, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan sedang hamil pertama dan kini merasakan sakit sehingga harus dibawa ke Puskesmas Latimojong hingga ke rumah sakit umum daerah Batara Guru Belopa untuk menjalani perawatan medis. 

TRIBUNJOGJA.COM, LUWU - Perjuangan warga Dusun Gamaru, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, untuk membawa Salmiati (27) menuju ke rumah sakit begitu berat.

Salmiati yang hendak melahirkan anak pertamanya itu terpaksa harus ditandu melewati jalanan berlumpur dan terjal sejauh 10 kilometer.

Warga bergotong-royong menandu Salmiati karena akses jalan menuju ke Dusun Gamaru tidak bisa dilewati kendaraan karena tertutup longsor.

Tanah longsor terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu.

Titik longsor tidak hanya satu lokasi, namun beberapa lokasi mengalami tanah longsor sehingga satu-satunya upaya yang bisa dilakukan oleh warga adalah menandu Salmiati.

Beruntung, semangat gotong royong warga setempat masih sangat kuat sehingga Salmiati akhirnya bisa mendapatkan penanganan medis tepat waktu.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Desa Ulu Salu, Kadarusman Samad menceritakan bagaimana perjuangan para warga membawa Salmiati ke rumah sakit.

Menurut Kadarusman, kejadian itu berawal saat bidan desa atas nama Anggun Sari telah menghubunginya untuk menyiapkan pelayanan guna membawa pasien ibu hamil tersebut ke rumah sakit pada Selasa (6/8/2024) siang.

“Sekitar pukul 03.00 Wita bidan desa telah menyampaikan bahwa ada ibu hamil yang akan melahirkan dan saya sudah iyakan untuk berangkat. Namun, setelah saya pulang kantor sekitar pukul 12.00 Wita usai rembuk stunting, saya tanya bagaimana dengan ibu yang akan melahirkan, bidan bilang sisa menunggu keputusan keluarganya,” kata Kadarusman, saat dikonfirmasi, Jumat (9/8/2024).

Setelah berembug, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa Salmiati ke RSUD Batara Guru.

Kadarusman mengaku, setelah pihak keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke rumah sakit, dirinya langsung menghubungi pihak puskesmas guna menyiapkan ambulans.

Namun, pada hari itu terjadi hujan deras dari pukul 13.00 Wita hingga malam hari.

“Pada Rabu (7/8/2024) dini hari baru menghubungi bidan desa untuk ke RSUD Batara Guru, mobil ambulans sudah merapat ke Dusun Gamaru tetapi ada longsor di situ yang mana mobil ambulans tidak bisa lewat, akhirnya saya perintahkan beberapa kepala dusun serta warga untuk datang mambantu, membawa dengan cara menandu ibu hamil tersebut sampai di tempat ambulans berada,” ucap Kadarusman.

Evakuasi Salmiati berlangsung dramatis dengan melewati jalan longsor dan naik turun bukit.

Setelah melalui perjuangan cukup berat, warga akhirnya berhasil membawa Salmiati ke puskesmas untuk penanganan darurat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved