Wonderful Riau Island
Sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat Kepri Dulu Sentral Pertahanan Kini Jadi Tempat Wisata
Begini sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat Kepri sejak zaman kerajaan sampai sekarang menjadi tempat wisata dan cagar budaya.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM, TANJUNGPINANG - Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
Jaraknya sekitar 1,8 kilometer (km) dari pusat Kota Tanjungpinang. Butuh waktu sekitar 15 menit dengan perahu bermotor (pompong) dari Tanjungpinang ke Pulau Penyengat.
Mengutip laman resmi Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang disbudpar.tanjungpinangkota.go.id, Pulau Penyengat berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa.
Salah satu destinasi wisata menarik di Pulau Penyengat adalah Benteng Bukit Kursi.
Lokasi Benteng Bukit Kursi

Benteng Bukit Kursi berlokasi di Jalan Merdeka Nomor 5, Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Anda bisa klik DI SINI untuk melihat titik lokasi Benteng Bukit Kursi melalui Google Maps.
Baca juga: Lezatnya Mie Tarempa Kuliner Khas Anambas Kepri, Mie Asam Manis Pedas Pakai Topping Seafood
Baca juga: Alasan Gubernur Kepri Anggarkan Dana 1 Miliar untuk Festival Dragon Boat Race Tanjungpinang 2025
Profil Benteng Bukit Kursi

Merangkum laman resmi Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri disbud.kepriprov.go.id, Benteng Bukit Kursi merupakan benteng pertahanan yang memiliki denah segi empat terbuat dari susunan pasangan batu bauksit.
Benteng ini mempunyai ukuran sekitar 92,38 meter x 74,73 meter atau 6.903,55 meter persegi.
Area Benteng Kursi sangat luas, sehingga pada zaman dahulu dapat menampung pasukan dalam jumlah cukup besar.
Benteng ini dikelilingi parit sedalam kurang lebih 3 meter.
Ada 8 buah meriam yang ada di Benteng Bukit Kursi.
Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kebudayaan.kemdikbud.go.id, meriam tersebut ditempatkan di semua bastion.
Dua buah meriam ditempatkan di bastion sisi barat daya, barat laut, dan timur laut.
Sementara itu di bastion sisi tenggara dan bagian tengah dinding utara masing-masing terdapat 1 buah meriam.
Arah hadap Benteng Bukit Kursi mengelilingi laut Tanjung Pinang, sehingga penempatan meriamnya pun mayoritas mengarah ke laut.
Dari 8 buah meriam yang ditempatkan, 6 buah meriam mengarah ke laut.
Pintu utama Benteng Bukit Kursi berada di sisi selatan dengan sebuah jembatan sebagai akses masuk ke dalam benteng
Sejarah Benteng Bukit Kursi

Berbicara sejarah Benteng Bukit Kursi tak akan lepas dari sejarah Pulau Penyengat.
Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, nama Pulau Penyengat tentu tidak asing apabila mengingat sejarah kejayaan Melayu-Riau
Dalam cerita lokal, Penyengat berawal dari kisah seorang pelaut yang disengat lebah pada saat mengambil air di pulau ini, sehingga pulau ini disebut Pulau Penyengat.
Orang Belanda sendiri menjuluki pulau ini sebagai Pulau Indera dan ulau Mars sehingga Pulau Penyengat juga dikenal sebagai Pulau Penyengat Inderasakti.
Menelisik dari sejarah, pada tahun 1805, Pulau Penyengat merupakan sebuah hadiah dari Sultan Mahmud kepada istrinya Engku Putri Raja Hamidah.
Pemukiman di Pulau Penyengat mulai dibangun pada masa Sultan Mahmud.
Sebelum diberikan sebagai hadiah, Sultan Mahmud sebagai Yang Dipertuan Muda Riau IV membangun beberapa benteng di antaranya adalah Benteng Bukit Kursi untuk melindungi diri dari serangan Belanda.

Pemberian Pulau Penyengat sebagai hadiah menarik perhatian sehingga Yang Dipertuan Muda Jaafar (1806-1832) memindahkan tempat kedudukannya di Ulu Riau (Pulau Bintan) ke Penyengat, sedangkan Sultan Mahmud pindah ke Daik-Lingga.
Pada tahun 1857, kondisi Kerajaan Melayu Riau-Lingga sudah tidak stabil karena campur tangan Belanda dalam pemerintahan sehingga Sultan Abdulrahman Muazamsyah memindahkan pusat kerajaan Melayu Riau-Lingga dari Daik ke Penyengat pada tahun 1900.
Pemindahan pusat kekuasaan ke Penyengat tentu tidak terlepas dari posisi geografisnya di jalur perdagangan, karenanya, dibutuhkan strategi pertahanan yang cukup kuat untuk menghadapi musuh yang ingin menguasai Pulau Penyengat.
Sebagaimana diketahui bahwa pendirian benteng di Pulau Penyengat merupakan salah satu strategi pertahanan yang dibuat oleh Sultan Mahmud.
Benteng Bukit Kursi merupakan salah satu benteng yang dianggap sebagai sarana pertahanan utama karena menghadap ke tapak dermaga lama maupun tapak dermaga sultan.
Dermaga merupakan bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menarik-turunkan penumpang.
Meskipun Benteng Bukit Kursi menggunakan material alam, tetapi apabila melihat kompleksitas sarana bangunan tersebut seperti parit, bastion, dan meriam, maka diketahui bahwa benteng ini merupakan sentral pertahanan Pulau Penyengat.
Selain itu, pemilihan lokasi Benteng Bukit Kursi berada di bukit tentu memberikan keuntungan bagi pihak yang bertahan.
Selain untuk mengawasi pergerakan musuh, posisi lebih tinggi juga memudahkan untuk memberikan tembakan langsung pada musuh sedangkan sebaliknya pihak musuh kesulitan untuk menyerang posisi pertahanan yang berada di atasnya.
Pembangunan Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat tentunya merupakan salah satu strategi perang yang digunakan untuk bertahan dan menyerang.
Karakter lingkungan yang terdiri dari perbukitan dan muara sungai menggambarkan bagaimana pemanfaatan ruang dari bentang alam yang ada.
Kini, Benteng Bukit Kursi telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Banyak wisatawan datang dan berswafoto di benteng ini.
Pemandangan laut cantik yang dilihat dari bukit menambah daya tarik Benteng Bukit Kursi.
Hingga kini, meriam-meriam di Benteng Bukit Kursi masih ada di tempatnya seperti sedia kala.
Itulah sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Rekomendasi wisata di Kota Tanjungpinang

Selain Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat, Anda juga bisa menikmati beberapa destinasi wisata seru di Tanjungpinang saat berkunjung ke Kepri.
Pemerintah Provinsi Kepri telah menetapkan sejumlah kawasan strategis destinasi wisata yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri Nomor 1263 tahun 2022 tentang “Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri”
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, penetapan itu bertujuan memajukan kesejahteraan masyarakat, meratakan kesempatan berusaha dan optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah.
“Serta untuk mengangkat dan melindungi nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat, dan menjaga kelestarian alam,” katanya, seperti dikutip Tribunjogja.com dari Tribunbatam.id.
Selain itu, penetapan SK Gubernur juga dilakukan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pariwisata di Provinsi Kepri.
“Sehingga, diperlukan penentuan wilayah pariwisata dan daya tarik wisata agar pengembangan yang dilakukan dapat lebih terarah,” jelas Ansar Ahmad.
Berikut beberapa rekomendasi wisata di Kota Tanjungpinang yang tertuang dalam SK Gubernur Kepri :
- Bukit Manuk
- Kawasan Kota Lama
- Bintan Center
- Senggarang
- Dompak
- Hutan Lindung Bukit Kucing
Untuk melihat rekomendasi wisata di Kepri lainnya, Anda bisa KLIK DI SINI. (Tribunjogja.com/ANR)
Benteng Bukit Kursi
Pulau Penyengat
Tanjungpinang
Kota Tanjungpinang
sejarah
Pariwisata Kepri
Kepri
Kepulauan Riau
Gubernur Kepri Ansar Ahmad
TribunEvergreen
Wonderful Riau Island
Wonderful Riau Islands
Mengungkap Ritual Bakar Tongkang di Batam: Sejarah, Makna, dan Pesona Tradisi Tionghoa |
![]() |
---|
Spesial Border Treatment untuk Kepri Diharapkan Gairahkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Bahas Kerjasama Berbagai Bidang Bersama Konsul Malaysia |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Camilan Lezat Oleh-oleh Khas Batam Kepulauan Riau Ada Kue dan Keripik |
![]() |
---|
Mandiri Bintan Marathon 2024 Digelar 2 dan 3 November 2024 di Lagoi Bay |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.