Berita Bisnis Terkini
Deflasi Jadi Sinyal Daya Beli Menurun, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintah
Deflasi terakhir terjadi karena demand (permintaan) menurun. Sementara tiga deflasi sebelumnya ada pengaruh dari daya beli masyarakat yang menurun.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Komtap Pembinaan dan Pengembangan Sekretariat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Timotius Apriyanto menyebut empat kali deflasi yang terjadi di DIY menjadi sinyal daya beli masyarakat melemah.
“Deflasi terakhir terjadi karena demand (permintaan) menurun. Sementara tiga deflasi sebelumnya ada pengaruh dari daya beli masyarakat yang menurun,” katanya, Minggu (04/08/2024).
Ia menyebut empat kali deflasi didorong dari industri pertanian, makan dan minum.
Sementara industri lain cenderung meningkat, seperti biaya perumahan, biaya pendudukan, khususnya bulan Juni. Biaya pendidikan memang meningkat karena tahun ajaran baru, sehingga otomatis inflasi.
“Deflasi terakhir akibat panen raya pertanian, memang secara langsung tidak berpengaruh besar pada dunia usaha. Hanya memberi sinyal untuk membaca purchasing power kita sedang mengalami masalah, dibanding tahun lalu,” terangnya.
Sinyal tersebut, lanjut dia, harus ditangkap, baik oleh birokrat maupun pelaku usaha untuk memastikan penyebab deflasi .
Deflasi terjadi karena ada persoalan supply (penawaran) dan demand (permintaan).
Artinya, deflasi bisa terjadi karena dari sisi suplai yang lebih baik dari tahun lalu.
Namun bisa juga karena permintaan yang menurun.
“Jika daya beli masyarakat, mestinya ada perbaikan kebijakan ekonomi, dan menjalankan reformasi struktural ekonomi, baik moneter dan fiskal. Di DIY harus hati-hati dalam mengelola fiskal,” lanjutnya.
“Jangan terlalu banyak kegiatan yang sifatnya memberikan pertunjukan saja. Tetapi juga mengalokasikan untuk yang sifatnya produktif, untuk meningkatkan daya beli masyarakat terutama melalui UMKM,” sambungnya.
Ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan kemudahan berusaha bagi pengusaha.
Tujuannya untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi.
Meski ekonomi DIY tumbuh 5 persen pada semester I, namun konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah menjadi porsi utama penyumbang pertumbuhan ekonomi DIY.
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.