Pemkab Sleman Resmikan Tujuh Infratruktur Hasil Padat Karya 

Pembangunan talud jalan hasil program padat karya berada di Padukuhan Gunung Cilik dan Sumberwatu Sambirejo.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Pemkab Sleman
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, saat meresmikan 7 hasil padat karya yang dipusatkan di gunung cilik, Kalurahan Sambirejo, Prambanan, Senin (29/7/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tujuh pembangunan infrastruktur hasil padat karya, yang tersebar di enam Kapanewon di Kabupaten Sleman diresmikan.

Tujuan utama proyek yang didanai APBD Sleman tahun 2024 ini adalah pemberdayaan masyarakat setempat, di samping juga agar pembangunan di Kalurahan dapat lebih cepat sehingga permasalahan yang berkaitan infratruktur, kemiskinan dan pengangguran diharapkan dapat segera tertangani. 

"Ada 7 hasil padat karya yang diresmikan. Adapun jenis pekerjaannya meliputi pembangunan talud jalan, corblok, saluran drainase dan saluran irigasi yang dilaksanakan di 6 Kapanewon," kata Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih, di acara peresmian yang dipusatkan di Padukuhan Gunung Cilik, Kalurahan Sambirejo Prambanan, Senin (29/7/2024). 

Pembangunan talud jalan hasil program padat karya berada di Padukuhan Gunung Cilik dan Sumberwatu Sambirejo.

Adapun Corblok di Padukuhan Candirejo Tegaltirto, Glondong Tirtomartani, Demangan Maguwoharjo dan Donolayan Ngaglik.

Sedangkan saluran drainase dan irigasi berada di Padukuhan Pandanpuro Hargobinangun dan Donolayan Ngaglik.

Baca juga: Puluhan Anak Muda Diajak Lebih Dekat dengan Potensi Wisata Sleman

Total anggaran Rp160 juta ditiap titik pembangunan dengan rata-rata 42 orang pekerja per hari. 

Peresmian hasil padat karya ini dilakukan langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

Ia menyebut program padat karya merupakan kegiatan yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja dan teknologi lokal.

Tujuannya untuk menambah pendapatan sehingga mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Untuk mengurangi kemiskinan salah satunya ada memberdayakan masyarakat. Oleh karena itu padat karya ini wajib menggunakan sumber daya lokal, terutama terkait SDM nya," kata Kustini.

Ia berharap melalui program padat karya dapat memberikan solusi atas permasalahan infrastruktur kewilayahan agar lebih memadai.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved