Pesawat Saurya Airlines Tergelincir dan Terbakar di Bandara Internasional Tribhuvan Nepal, 18 Tewas

Pesawat Saurya Airlines yang membawa 19 orang termasuk pilot tergelincir tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Tribhuvan.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
AFP/PRAKASH MATHEMA
Petugas keamanan memeriksa sisa-sisa pesawat Saurya Airlines setelah jatuh saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu pada 24 Juli 2024. 

Semua maskapai penerbangan Nepal bahkan dilarang memasuki wilayah udara negara Uni Eropa mana pun, menurut Daftar Keselamatan Udara UE.

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa melarang maskapai penerbangan Nepal beroperasi di UE karena dinilai gagal mematuhi standar keselamatan internasional yang berlaku.

Profesor Ron Bartch, ketua dan direktur pendiri firma konsultan penerbangan AvLaw, menyebutkan salah satu alasan mengapa catatan maskapai Nepal adalah yang terburuk. 

Kepada Insider, Bartch beranggapan Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) bukan regulator keselamatan yang memiliki sumber daya yang sangat baik.

Di samping itu, medan pegunungan Nepal, cuaca yang tak menentu, serta landasan pacu yang terpencil, menyebabkan negara tersebut mendapat reputasi sebagai salah satu tempat tersulit untuk terbang.

Ketinggian Kathmandu menciptakan lingkungan operasi yang menantang, ujar Bartch.

Artinya, jarak yang lebih jauh dan kecepatan pendekatan yang lebih cepat diperlukan untuk lepas landas serta mendarat.

Bartch juga mengatakan kondisi musim hujan di Nepal mempengaruhi keselamatan penerbangan di negara itu.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved