Balon Sampah Kiriman Korea Utara Kotori Komplek Kantor Presiden Korea Selatan

Salah satu balon yang diterbangkan oleh Korea Utara itu akhirnya mendarat di komplek kantor kepresidenan Korea Selatan.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
X
Foto balon-balon berisi sampah yang diterbangkan dari Korea Utara ke Korea Selatan 

TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL - Setelah sempat berhenti beberapa waktu, teror balon sampah Korea Utara ke Korea Selatan kembali terjadi lagi pada Rabu (24/7/2024) hari ini.

Kali ini balon udara yang membawa sampah mendarat di komplek kantor kepresidenan Korea Selatan.

Balon-balon udara yang membawa sampah itu sebelumnya diterbangkan dari wilayah Korea Utara pada Selasa (23/7/2024) kemarin.

Salah satu balon yang diterbangkan oleh Korea Utara itu akhirnya mendarat di komplek kantor kepresidenan Korea Selatan.

Dikutip dari Tribunnews.com yang melansir Yonhap, Dinas Keamanan Presiden (PSS) mengatakan pihaknya menemukan sampah berjatuhan di halaman kompleks kepresidenan saat memantau gelombang terbaru balon yang diterbangkan oleh Korea Utara pada hari sebelumnya.

Temuan sampah di komplek kantor kepresidenan itu kemudian langsung ditindaklanjuti oleh instansi terkait dengan melakukan pemeriksaan.

Hasilnya, sampah itu tidak mengandung bahan yang berbahaya.

"Penyelidikan oleh tim tanggap kimia, biologi, dan radiologi menunjukkan benda-benda itu tidak menimbulkan bahaya atau kontaminasi, jadi benda-benda itu diambil," kata PSS.

"Kami terus memantau dengan bekerja sama dengan Kepala Staf Gabungan."


Kantor kepresidenan mengatakan lokasi pasti balon itu diawasi secara langsung melalui alat pengamatan sebelum dijatuhkan.

"Sulit untuk menanganinya di udara karena kami tidak tahu apa isi balon-balon itu," kata seorang pejabat kepresidenan.

"Tidak akan ada perubahan dalam kebijakan kami untuk mengumpulkan balon-balon itu setelah jatuh."

Pihak militer Korea Selatan untuk sementara memilih tidak menembaki balon udara yang dikirimkan oleh Korea Utara.

Sebab, jika ditembak saat posisi terbang, maka sampah yang dibawanya malah akan menyebar luas sehingga bisa menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

Sebagai respon atas teror balon sampah itu, Korea Utara memilih untuk melanjutkan siaran musik K-Pop menggunakan pengeras suara.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved