Komarudin Watubun Bacakan Puisi BETA, Gugah Semangat Juang Kader PDI Perjuangan di Jogja
Panglima Cakra Buana PDI Perjuangan asal Papua berupaya menumbuhkan kesadaran bersama seluruh kader untuk teguh berjuang menegakkan demokrasi
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, menggugah semangat juang kader PDI Perjuangan dengan membacakan puisi.
Melalui puisi yang ditulis kala bermalam di Yogyakarta itu, Komarudin Watubun, Panglima Cakra Buana PDI Perjuangan asal Papua berupaya menumbuhkan kesadaran bersama seluruh kader untuk teguh berjuang menegakkan demokrasi.
"Semalam saya pikir, di kota bersejarah Yogyakarta lekat dengan seni dan budaya. Lalu saya tulis puisi, ya tak kalah lah dengan seniman Butet Kertarajasa," kata Komarudin Watubun, Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kehormatan Partai di sela Penggemblengan Kader PDI Perjuangan Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024).
Sebelumnya, mengawali rangkaian peringatan Peristiwa 27 Juli 1996 yang dimulai di Yogyakarta, kader PDI Perjuangan menggelar tari Satyam Eva Jayate, yang menggambarkan simbolisasi bahwa kebenaran yang akan menang.
Baca juga: DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Gelar Konsolidasi, Ribuan Kader Serukan Ikrar Perjuangan
Melalui jalan budaya, dalam berpolitik guna tegakan demokrasi, setiap kader PDI Perjuangan penting juga untuk komunikasi kan pesan politik dalam gerak bersama secara serempak.
Berikut isi lengkap puisi yang dibaca oleh Komarudin Watubun di hadapan 1500-an kader Banteng Jogja.
BETA
Beta banteng katulistiwa
berdarah samudra nusantara....
otak surya, hati candra_ otot kawat, daging membara.
Beta pengawal bunda pertiwi ada disiang dan malam hari,
pedang di tangan kanan, keris di tangan kiri. bambu runcing berujung api.
Rawe rawe rantas malang malang putung. esa hilang dua terbilang, gugur satu tumbuh seribu.
siapa menerjang, beta menyerbu.......!!!
Yogyakarta, 20 Juli 2024
Panglima Cakrbuana
Komarudin Watubun
Sesuai agenda, peringatan Peristiwa 27 Juli 1996 akan digelar di 10 provinsi di Indonesia untuk memperkuat semangat juang kader PDI Perjuangan agar tak melupakan sejarah.
Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, menyebutkan langkah partai moncong putih tegas dalam demokrasi, kedepankan kepentingan bangsa dan negara.
"Meski mendapatkan tekanan politik dan mengalami kekerasan politik di masa Orde Baru, di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan bertekad tegakan demokrasi, hukum dan etika. Seluruh kader siap bergerak menjaga harkat dan martabat juga kehormatan dan lambang lambang partai," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta. (*)
3 Puisi untuk Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Setulus Hati Mendidik |
![]() |
---|
3 Puisi untuk Melamar Pujaan Hati: Kekasih yang Berakhir di Meja Pelaminan |
![]() |
---|
3 Puisi untuk Sang Penakluk Si Jago Merah: Bertugas dengan Sepenuh Hati |
![]() |
---|
3 Puisi Mencintai Seseorang dalam Diam, Cocok untuk Kamu yang Tak Ungkapkan Perasaan |
![]() |
---|
Ketua Komisi A DPRD DIY Minta Kemenkeu RI Kaji Ulang Pemangkasan TKD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.