3 Puisi untuk Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Setulus Hati Mendidik

Bukan hanya karena kepandaiannya mengajar, tapi karena hatinya yang lembut dan caranya memahami murid-muridnya.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
edutopia.org
ilustrasi guru mengajar 

TRIBUNJOGJA.COM - Setiap sekolah pasti memiliki satu sosok guru yang begitu dicintai muridnya. 

Bukan hanya karena kepandaiannya mengajar, tapi karena hatinya yang lembut dan caranya memahami murid-muridnya. 

Guru seperti ini bukan sekadar pengajar, tapi juga pendengar, penuntun, dan penyemangat di sekolah yang terkadang membosankan dan penuh tekanan. 

Kebaikan hatinya mampu menyentuh jiwa yang lelah ketika menuntut ilmu di sekolah. Berikut tiga puisi untuk guru yang sangat baik hati. 

Puisi 1 

Kilauan Papan Tulis

Engkau datang setiap pagi membawa sinar,
Menyambut kami dengan senyum yang teduh,
Suaramu lembut bagai desir angin di taman,
Mengajari kami bukan hanya ilmu,
Tapi juga arti menjadi manusia yang penuh kasih.

Setiap kata yang kau ucap adalah lentera,
Menuntun langkah kami di jalan yang gelap,
Tanganmu menulis masa depan di papan tulis,
Sedang hatimu menulis kasih di dada kami,
Takkan pudar meski waktu berlari jauh.

Wahai guru, engkau bukan sekadar pengajar,
Engkau matahari yang tak pernah lelah bersinar,
Dalam setiap lelahmu kami belajar ketulusan,
Dalam setiap sabarmu kami mengenal cinta,
Yang tak meminta balasan, hanya ingin memberi terang.

Puisi 2 

Tulusnya Senyummu

Di wajahmu selalu tersimpan ketenangan,
Meski kadang dunia tampak berat di pundak,
Engkau tetap berdiri dengan senyum yang hangat,
Menjadi oase di tengah dahaga kami,
Menjadi pelita di kala hati redup.

Kami tahu, lelahmu sering kau sembunyikan,
Demi senyum kami yang masih belajar arti hidup,
Engkau menabur waktu tanpa pamrih,
Menumbuhkan harapan satu per satu,
Seperti taman yang tak pernah enggan berbunga.

Wahai guru, engkau bukan hanya penjaga ilmu,
Tapi juga penjaga jiwa-jiwa muda,
Kau ajari kami arti sabar dan kerja keras,
Kau bentuk hati kami dengan kasih,
Hingga kami mengerti makna cinta sejati.

Puisi 3

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved