Sepanjang Januari-Juni 2024, 35 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Wilayah Kulon Progo

Sementara korban meninggal dunia akibat laka selama 2024 ini tercatat mencapai 35 orang.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Petugas dari Polres Kulon Progo memberikan imbauan ke pengendara di Simpang Karangnongko, Wates, Kulon Progo, Senin (15/07/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Jajaran Satlantas Polres Kulon Progo mencatat masih tingginya angka kejadian kecelakaan (laka) lalu lintas di Kulon Progo selama 2024 ini.

Angka fatalitasnya pun disebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto Kurniawan mengungkapkan ada sebanyak 424 kejadian laka yang ditangani selama 2024 ini.

"Ratusan laka tersebut terjadi selama Januari hingga Juni 2024, berdasarkan data yang kami miliki," jelas Tanto pada Senin (15/07/2024).

Sebagian besar korban dari ratusan kejadian laka ini mengalami luka ringan, yaitu sebanyak 688 orang. Sementara korban meninggal dunia akibat laka selama 2024 ini tercatat mencapai 35 orang.

Nilai kerugian akibat ratusan kejadian laka ini totalnya sekitar Rp 349 juta. Menurut Tanto, ada banyak faktor penyebab laka, namun lebih banyak disebabkan dari faktor manusia.

"Kebanyakan karena kelalaian pengendara yang menyebabkan terjadinya laka," ujarnya.

Baca juga: Operasi Patuh Progo 2024 Dimulai, Kapolda DIY : Bersama Menuju Keselamatan Berlalu Lintas

 

Kasatlantas Polres Kulon Progo, AKP Priyo Tri Handoyo mengeklaim jika angka kejadian laka di wilayahnya mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Namun angka fatalitasnya justru meningkat.

Angka fatalitas ini terlihat dari jumlah korban meninggal dunia akibat laka. Berdasarkan kajian yang dilakukan, kejadian laka di Kulon Progo paling banyak terjadi di Jalan Nasional.

"Terutama sepanjang jalan dari Karangwuni (Wates) hingga perbatasan Kulon Progo," ungkapnya.

Menurut Priyo, tingginya fatalitas memang lebih banyak disebabkan oleh kelalaian dari pengendara. Namun kondisi fisik dari pengendara turut mempengaruhi, seperti kelelahan.

Ia menyebut Kulon Progo sebagai titik lelah bagi pengendara baik dari arah Jakarta (barat) maupun Solo (timur). Kondisi jalan yang lebar, lurus, dan mulus membuat pengendara bisa terlena dan berisiko terjadinya laka.

"Makanya kami imbau agar pengendara sebaiknya istirahat dulu jika kelelahan, baru kemudian melanjutkan perjalanan," kata Priyo.(alx)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved