Berita Gunungkidul
Pemkab Gunungkidul Gelar Apel Siaga Darurat Kekeringan, Siapkan Dropping Air Bersih 1000 Tangki
Wilayah DIY mulai memasuki musim kemarau. Pemkab Gunungkidul pun mulai menyiapkan dropping air bersih
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul menggelar apel siaga darurat kekeringan tahun 2024 di Alun-alun Wonosari, pada Senin (15/7/2024). Kegiatan ini turut dihadiri Forkopimda, Bhabinkantibmas serta Kepala OPD terkait.
Bertindak sebagai Pembina, Bupati Gunungkidul Sunaryanta dalam amanatnya menyampaikan upaya mengantisipasi bencana harus melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
"Seperti kita ketahui bahwa Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi kerawanan bencana yang cukup tinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu bencana yang berpotensi melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul adalah kekeringan," kata Bupati.
Baca juga: Harga Telur Ayam Ras Hari Ini Senin 15 Juli 2024 Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo Gunungkidul
Dia menuturkan, guna mencegah dan menekan potensi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah mempersiapkan mitigasi dengan salah satunya memanfaatkan sumber air secara efektif dan efisien serta juga memperbanyak resapan air.
"Keterlibatan dan peran aktif seluruh unsur masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana akan menjadi poin penting dalam mewujudkan masyarakat Gunungkidul yang peka, tanggap, dan tangguh dalam menghadapi kemungkinan risiko bencana kekeringan ini," ucapnya.
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Gunungkidul Purwono menyampaikan, berbagai unsur terlibat dalam penanganan siaga bencana kekeringan pada tahun ini.
Mulai dari TNI-Polri, Tagana, dan juga dari Dinas Pertanian dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
Status siaga bencana sudah ditetapkan sejak 1 Juni sampai dengan 31 Agustus, dan dari BPBD Kabupaten Gunungkidul sendiri sudah menyiapkan 1000 tangki air untuk mengantisipasi kekeringan.
"Kami siapkan dari BPBD 1000 tangki air, dan sampai saat ini sudah terdistribusi 288 tangki ke 5 Kapanewon meliputi dari Panggang, Saptosari, Tepus, Girisubo, dan Rongkop," paparnya.
Di samping persediaan air bersih dari BPBD, kata dia, sebanyak 13 kapanewon memiliki anggaran dropping air bersih. Belasan kapanewon ini termasuk wilayah yang paling berpotensi kekeringan.
"Dari 1000 tangki air bersih ini , kami perkirakan persediaan cukup untuk sampai bulan Oktober, karena ketika di bulan Agustus berakhir dan kondisi masih seperti ini akan diperpanjang status siaga bencana," jelasnya.
Purwono juga mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam pemakaian air, matikan kran bila tidak perlu, selain itu selama musim kemarau saat ini juga rawan kebakaran,
"Dimasa kekeringan ini juga ancaman kebakaran lahan dan pemukiman untuk berhati-hati dan hindari pembakaran yang tidak perlu," pesannya. (ndg)
Gebyar Keistimewaan di Gunungkidul Jadi Ruang Pemberdayaan Ekonomi Lokal UMKM |
![]() |
---|
Ini Dampak Hujan Deras di Wilayah Gunungkidul, Titik Banjir Genangan dan Luapan Air |
![]() |
---|
Wacana TPI Pantai Nampu Gunungkidul Dibangun Lagi Setelah Terdampak Badai Cempaka 2017 |
![]() |
---|
Perpustakaan Inklusi di Gunungkidul Didorong Miliki Fungsi Lebih Luas |
![]() |
---|
Pelatihan Pengelolaan Arsip Vital di Level Kelurahan Kabupaten Gunungkidul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.