Geblegan Asal Kulonprogo DIY Sabet Peringkat Kedua Fotradnas XIII Tahun 2024

Permainan olahraga tradisional Geblegan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri dari tiga orang dengan dipimpin oleh satu wasit

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Penyerahan piala festival olahraga tradisional tingkat nasional 2024 yang diterima perwakilan Tim DIY. 

TRIBUNJOGJA.COM - Olahraga tradisional Geblegan asal Kulonprogo, DI Yogyakarta merebut peringkat kedua ajang Festival Olahraga Masyarakat Tingkat Nasional (Fotradnas) XIII Tahun 2024 di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, 11-14 Juli.

Tim yang mewakili Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) DIY ini hanya berselisih 1 poin saja dari tim juara dari Provinsi Bangka Belitung.

"Sebagai Ketua KORMI DIY, saya menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada tim olahraga tradisional DIY yang sudah berhasil membuktikan kemampuannya," ujar Ketua KORMI DIY, Kadarmanta Baskara Aji kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (14/72024).

Dalam lomba yang berlangsung di Alun-alun Parigi, tim DIY yang berkekuatan 12 pemain ini menyuguhkan olahraga tradisional yang menggambarkan aktivitas turun temurun yang dilakukan oleh para pengrajin makanan khas Kulonprogo, Geblek.

Permainan olahraga tradisional Geblegan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri dari tiga orang dengan dipimpin oleh satu orang wasit, serta dimeriahkan oleh suporter dengan tetabuhan.

Olahraga yang menggunakan lapangan total 2X14 meter ini bernilai budaya tinggi dan bersejarah bagi masyarakat Kulonprogo dan mengandung beberapa unsur yang menunjukkan ciri olahraga.

Beberapa ciri tersebut diantaranya, mengandalkan kekuatan, daya otot, kecepatan, daya lentur, daya tahan, kerjasama, kelincahan, koordinasi, dan keseimbangan.

Dalam Fotradnas tersebut, kontingen DIY yang menempati peringkat kedua meraih total nilai 92,26667.

Total nilai ini hanya berselisih tipis degan raihan total nilai yang dicatatkan tim juara, yakni dari Provinsi Babel dengan 93,6 poin.

Sementara untuk peringkat ketiga hingga kelima di ajang ini ditempati masing-masing tim asal Kalimantan Timur dengan 90,3 poin, Bali dengan 89 poin dan Jawa Barat dengan 88,6 poin.

"Kontingen olahraga tradisional DIY sudah tampil sangat baik di festival ini, mereka tampil percaya diri dengan disertai decak kagum dari para penonton dan akhirnya menjadi peringkat kedua," katanya.

Prestasi ini, lanjutnya, tentu membanggakan dan bisa melegakan para anggota kontingen.

Sehingga proses latihan dan penampilan tim ini bisa menginspirasi bagi pihak lainnya di DIY untuk terus mengembangkan olahraga tradisional.

Sementara itu Pelatih Tim Olahraga Tradisional DIY, Joko Mursito, mengaku bersyukur atas hasil yang diraih timnya pada festival kali ini.

Hanya, dirinya juga melihat adanya sikap tidak konsisten dari juri yang membuat tim DIY belum berhasil menjadi juara di ajang ini.

"Kami merasa bahwa sebenarnya kami punya hak untuk menjadi yang terbaik, karena kamilah yang sesuai dengan ketentuan waktu dan ketentuan jumlah peserta, dan kaidah-kaidah yang ada di keolahragaan dan nilai-nilai adat budaya tradisi," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved