Siswa SMAN 1 Cawas Meninggal Kesetrum

Kunjungi SMAN 1 Cawas, Bupati Klaten Pastikan Siswa Dapat Pendampingan Psikologis

Kedatangan Sri Mulyani dan rombongan Forkopimda Klaten itu adalah untuk mengecek kolam ikan sekolah yang menjadi TKP insiden.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengecek kolam ikan SMAN 1 Cawas yang menjadi TKP Fajar Nugroho (18), Ketua Osis, tewas tersetrum listrik saat diceburkan ke kolam dalam perayaan ulang tahun, Jumat (12/7/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Bupati Klaten , Sri Mulyani, berkunjung ke SMAN 1 Cawas pada Jumat (12/7/2024).

Kedatangan Sri Mulyani dan rombongan Forkopimda Kabupaten Klaten itu adalah untuk mengecek kolam ikan sekolah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) perayaan ulang tahun berakhir duka. 

Insiden itu membuat seorang siswa sekaligus Ketua Osis SMAN 1 Cawas bernama Fajar Nugroho (18), meninggal dunia karena tersetrum listrik setelah diceburkan ke kolam sekolah.

Pemuda asal Dukuh Sanggrahan, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten , Jawa Tengah, itu merenggang nyawa di hari ulang tahunnya pada 8 Juli 2024. 

Selain korban, ada juga seorang siswa yang masih dirawat di rumah sakit setempat.

Siswa berinisial AD (17) itu juga tersengat listrik saat berusaha menyelamatkan korban.

Begitu juga dengan satu siswa yang menjalani rawat jalan. 

Bupati Sri Mulyani memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bakal memberikan dukungan pendampingan psikologis kepada para siswa, terutama anak-anak yang ikut berkontribusi dalam kejutan perayaan ulang tahun itu. 

"Kami sudah menawarkan kerjasama dengan guru dan kepala sekolah, apabila anak-anak membutuhkan pendampingan psikologis, kami siap memberikan itu. Tujuannya agar anak-anak tidak mengalami trauma dan tetap bisa fokus belajar nantinya," kata Sri Mulyani kepada Tribunjogja.com , Jumat (12/7/2024). 

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinsos P3APPKB Kabupaten Klaten untuk menyiapkan pendampingan psikologis tersebut.

Pihaknya pun berpesan kepada anak-anak muda untuk tetap waspada dan hati-hati ketika merayakan ulang tahun.

Menurutnya, euforia kebahagiaan boleh tetapi jangan sampai berlebihan hingga mendatangkan risiko bahaya. 

"Semoga kejadian itu menjadi pembelajaran untuk kita, tentunya orang tua agar selalu memberikan perhatian lebih baik kepada anak-anak. Agar mereka berhati-hati dalam kondisi apapun," paparnya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Cawas , Arik Sulistyorini, menegaskan bahwa sekolah hadir penuh dalam memberikan pendampingan kepada para siswa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved