Baru Sentuh 37 Persen, Pemkab Magelang Dorong Percepatan Pembangunan TPST Pasuruhan
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus mendorong percepatan proses pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Pasuruhan.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus mendorong percepatan proses pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Pasuruhan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Sarifudin mengatakan bahwa progres terakhir pembangunan TPST Pasuruhan sampai minggu ke 33 dari laporan yang telah diterimanya per tanggal 4 Juli 2024 telah mencapai 37 persen.
Menurutnya, angka capaian pembangunan TPST Pasuruhan ini masih agak rendah karena prosentase terbesarnya ada pada alat pengelola sampah yang saat ini masih proses perakitan.
"Kalau itu (alat pengelola sampah) sudah dipasang saya yakin nanti bobot capaian pembangunan TPST ini akan langsung melonjak," ungkap Sarifudin, Kamis (11/7/2024).
Baca juga: Ribuan Ulat Bulu Teror Pemukiman Warga di Borobudur Magelang
Sarifudin menjelaskan, tujuan pembangunan TPST Pasuruhan ini adalah untuk menyelesaikan masalah sampah di Kabupaten Magelang, terutama di kawasan strategis pariwisata nasional Borobudur dan sekitarnya.
"Sehingga nanti masalah sampah di KSPN Borobudur ini bisa selesai," ujarnya.
Sementara output dari pengelolaan sampah ini akan diolah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) sebagai pengganti bahan bakar batu bara pada pabrik semen.
Untuk diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Magelang juga telah menandatangani MoU kerja sama dengan pabrik semen di Cilacap untuk menerima hasil RDF yang dihasilkan oleh TPST Pasuruhan tersebut.
Lebih lanjut Sarifudin menjelaskan bahwa luas hanggar yang dibangun pada proyek TPST Pasuruhan ini kurang lebih sebesar 5.000 meter persegi yang mampu menampung dan mengolah sampah sebanyak 100 Ton/hari untuk mengcover wilayah KSPN Borobudur.
Sementara, Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto saat meninjau proses pembangunan TPST Pasuruhan bersama Forkompimda menekankan agar proses pembangunan TPST ini bisa lebih dipercepat.
"Saya berharap agar pembangunan TPST Pasuruhan ini bisa lebih cepat dan sudah bisa beroperasional pada tanggal 3 September 2024," kata Sepyo.
Sepyo juga mendorong percepatan pemasangan maupun perakitan alat pengelola sampah di TPST Pasuruhan, minimal sudah bisa beroperasi terlebih dahulu, mulai dari pengolahan sampah hingga melakukan pengiriman RDF ke pabrik semen yang berada di Cilacap. (tro)
Kru Drama Korea yang Dibintangi Suzy dan Kim Seon Ho Dikritik Usai Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
DIY Masuk Prioritas Pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik, Eksekusi Tunggu Pusat |
![]() |
---|
Baru Ada 300 Bank Sampah, Gunungkidul Butuh 1.430 Unit |
![]() |
---|
KAI Bandara Beri Dukungan Pendidikan Hingga Pendampingan Poktan dan Pengolahan Sampah |
![]() |
---|
Satpol PP Panggil Pemilik Sampah Ilegal yang Dibuang di Giring Gunungkidul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.