Mubeng Kampus Jogja

Bagaimana Mahasiswa UGM Menciptakan Batako yang Dibuat dari Sampah Plastik?

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berupaya mengolah sampah, khususnya sampah plastik menjadi barang yang kembali berfungsi.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Mahasiswa UGM membuat EnviroBlock yang berasal dari sampah plastik, oli bekas dan limbah sekam padi 

Kombinasi plastik, sekam padi dan oli bekas ini seperti membentuk segitiga fungsional yang saling terikat.

Oli yang mengandung logam berat diatasi dengan sekam padi yang dapat menyerap logam berat.

Sementara, oli bekas punya fungsi sebagai pengikat zat berbahaya pada sampah plastik yang dicampur dalam adonan batako

"Limbah sekam padi memiliki kekuatan kadar kalsium oksida yang tinggi dan oli menjadi pengikat dari berbagai zat-zat berbahaya yang ditimbulkan dari sampah plastik," terang Mario.

Ada Empat Ragam Batako

Mario mengungkap, timnya membuat empat jenis batako EnviroBlock.

Empat jenis batako tersebut meliputi EnviroBlock Struktural, EnviroBlock Roster-A, EnviroBlock Roster-B dan EnviroBlock Roster-C.

EnviroBlock Struktural berbentuk persegi panjang dan bisa digunakan untuk membentuk dinding-dinding struktur.

Sementara, ragam EnviroBlock lain bisa digunakan untuk roaster.

Pada indikator kekuatan tekan, Mario mengklaim EnviroBlock punya struktur solid dan ikatan yang kuat dibandingkan dua jenis batako lainnya.

Baca juga: Ruang Halal, Startup Ruang Binaan UGM Ikut Program Startup Go Global

Dikatakannya, batako konvensional hanya bergantung pada campuran semen, sedangkan batako dengan campuran plastik saja kurang memperkuat daya tekan. 

Selain itu dari sisi daya serap, EnviroBlock punya daya serap yang lebih rendah sehingga membuat lebih rigid.

Dengan begitu, EnviroBlock diklaim lebih unggul ketimbang batako konvensional.

"Di samping dari kebermanfaatannya kami juga menonjolkan inovasi terkait visualisasinya. Jadi kebanyakan konsumen kami itu menggunakan EnviroBlock untuk bangunan rumah yang ada di depannya," kata Mario.

Shafa Zahra Aulia menambahkan abu sekam padi mengandung lebih dari 90 persen silika selain mampu meningkatkan ketahanan batako agar tidak mudah retak namun juga abu sekam ini mampu menyerap logam berat dari oli bekas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved