Impor Mei Naik, Disperindag DIY Berharap Bisa Ikut Dongkrak Ekspor Bulan Berikutnya

BPS DIY mencatat ada kenaikan nilai impor DIY pada Mei 2024. Jika dibandingkan dengan April 2024, ada kenaikan nilai impor sebesar 14,67 persen.

istimewa
LPEI Dorong 104 Pelaku UKM Perluas Pasar Ekspor di Awal 2024 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ada kenaikan nilai impor DIY pada Mei 2024. Jika dibandingkan dengan April 2024, ada kenaikan nilai impor sebesar 14,67 persen.

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan nilai impor pada Mei 2024 mencapai 15,16 juta US$.

Negara pemasok impor DIY paling besar adalah Tiongkok dengan persentase 37,99 persen senilai 5,76 juta US$.

Disusul Amerika Serikat dengan persentase 28,10 persen atau senilai 4,26 juta US$, dan Hongkong dengan persentase 9,23 persen atau senilai 1,40 juta US$.

Selain ketiga negara tersebut, impor DIY berasal dari Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Vietnam, dan Thailand, namun nilai impornya di bawah 1 juta US$.

“Negara pemasok impor terbesar dari Januari sampai Mei 2024 adalah Tiongkok dengan nilai impor 24,62 juta US$ atau 40,03 persen, disusul Hongkong dengan nilai impor 10,73 juta US$ atau 17,45 persen, dan Amerika Serikat dengan nilai impor 9,51 juta atau 15,46 persen,” katanya.

Baca juga: Nilai Ekspor DIY pada Mei 2024 Tembus 43,43 Juta Dollar AS

Tiga komoditas impor terbesar DIY pada Mei 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api dengan nilai impor 3,34 juta US$, kain rajutan dengan nilai impor 2,68 juta US$, dan kain ditenun berlapis dengan nilai impor 1,25 juta US$. 

Komoditas lain yang diimpor oleh DIY adalah filamen buatan, kain tenunan khusus, mesin-mesin atau pesawat mekanik, plastik dan barang dari plastik, kapas, mesin atau peralatan listrik, dan pakaian jadi bukan rajutan. Namun nilai impornya masih di bawah tiga komoditas terbesar impor DIY.

“Impor menurut penggunaan barang, sebesar 13,43 juta US$ merupakan bahan baku atau penolong, kemudian 1 juta US$ merupakan barang modal, dan 0,73 juta US$ merupakan barang konsumsi,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti berharap kenaikan impor bahan baku dapat mendongkrak ekspor DIY pada bulan-bulan berikutnya.

“Impor DIY berasal dari Tiongkok, Hongkong, dan Amerika Serikat. Mayoritas bahan baku. Harapannya dengan kenaikan impor bahan baku akan meningkatkan ekspor pada bulan-bulan berikutnya,”ungkapnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved