Arti Hari Kalender Jawa

5 Alasan Bulan Suro Dianggap Tidak Baik untuk Menggelar Hajatan Menurut Kitab Primbon Jawa

Menurut kepercayaan dan tradisi Jawa yang tercatat dalam kitab primbon, bulan Suro dianggap sebagai bulan yang tidak baik atau "suro gedhe"

tvN
5 Alasan Bulan Suro Dianggap Tidak Baik untuk Menggelar Hajatan Menurut Kitab Primbon Jawa 

Mitos ini menjadikan bulan Suro sebagai waktu yang dianggap kurang tepat untuk menggelar acara besar yang melibatkan banyak orang, karena dikhawatirkan bisa mengundang hal-hal yang tidak diinginkan dari dunia gaib.

4. Larangan dan Pantangan dalam Kitab Primbon Jawa

Kitab Primbon Jawa Kuno secara jelas memberikan larangan dan pantangan untuk menggelar hajatan pada bulan Suro.

Larangan ini berakar pada kepercayaan bahwa melakukan kegiatan yang bersifat hura-hura pada bulan Suro dapat mengundang malapetaka dan kesialan.

Selain itu, dipercaya bahwa pernikahan yang dilakukan pada bulan ini cenderung tidak akan langgeng dan sering mengalami masalah.

5. Tradisi Bersih Desa dan Ritual Pengampunan

Sebagai gantinya, bulan Suro sering diisi dengan tradisi bersih desa dan berbagai ritual pengampunan dosa.

Warga desa biasanya menggelar upacara bersih desa untuk membersihkan lingkungan dan memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ritual-ritual ini bertujuan untuk memurnikan diri dan lingkungan dari energi negatif yang mungkin terkumpul selama setahun penuh.

Kepercayaan terhadap bulan Suro sebagai bulan yang tidak baik untuk menggelar hajatan seperti pernikahan adalah salah satu warisan budaya Jawa yang masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat hingga saat ini.

Meskipun kepercayaan ini berakar dari mitos, legenda, dan ajaran dalam Kitab Primbon Jawa Kuno, banyak orang Jawa yang tetap menghormati dan menjalankan pantangan ini sebagai bentuk penghargaan terhadap tradisi dan kebijaksanaan leluhur.

Dengan memahami alasan-alasan di balik keyakinan ini, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan tradisi yang ada di masyarakat Jawa.

Bulan Suro, dengan segala kesakralannya, mengajarkan kita untuk lebih bijaksana dalam memilih waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting dalam hidup.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved