Berita Bisnis Terkini
Harga Bitcoin Terjun, Memecoin dan Token AI Menguat : Sinyal Apa bagi Pasar Kripto?
Harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan selama sepekan terakhir, terjun di bawah level US$62.000 atau sekitar Rp1,01 miliar.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com - Harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan selama sepekan terakhir, terjun di bawah level US$62.000 atau sekitar Rp1,01 miliar.
Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya kekhawatiran akan suku bunga The Fed yang tinggi, menguatnya dolar AS, arus keluar dari ETF Bitcoin spot, sentimen negatif terkait Mt. Gox dan penjualan BTC oleh pemerintah Jerman dan Amerika Serikat, penurunan tingkat hash penambangan Bitcoin, dan minimnya penerbitan stablecoin.
Trader Tokocrypto , Fyqieh Fachrur, menjelaskan tekanan jual Bitcoin terus meningkat akibat berbagai sentimen negatif, termasuk kekhawatiran terhadap suku bunga The Fed yang tinggi an kekuatan dolar AS yang mengurangi daya tarik kripto .
The Fed mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diharapkan, dengan kemungkinan hanya satu kali penurunan suku bunga tahun ini jika ekonomi AS sesuai dengan perkiraan.
"Meskipun siklus halving Bitcoin tahun 2024 berbeda dengan siklus sebelumnya, di mana harga mencapai rekor tertinggi baru sebelum, bukan setelah halving, banyak bukti menunjukkan bahwa kenaikan paling signifikan Bitcoin masih akan datang," kata Fyqieh.
Meskipun Bitcoin mengalami tekanan, altcoin, seperti Memecoin dan Token AI (artificial intelligence) justru menunjukkan penguatan dalam seminggu terakhir.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh investor yang mencari alternatif sementara di tengah ketidakpastian pasar Bitcoin , potensi pertumbuhan tinggi altcoin dan memecoin, dan pola teknis yang menandakan peluang rebound.
Fyqieh menjelaskan bahwa pergerakan ini menunjukkan pasar kripto yang sedang dalam fase konsolidasi.
"Penurunan Bitcoin wajar terjadi dalam tren jangka panjang," tutur Fyqieh.
"Namun , Memecoin dan Token AI yang menguat menunjukkan minat investor terhadap alternatif lain di luar Bitcoin . Hal ini menunjukkan bahwa pasar kripto tidak hanya bergantung pada satu aset, dan investor mulai mencari peluang di aset lain," imbuhnya.
Lebih lanjut, Fyqieh menambahkan bahwa investor perlu memperhatikan beberapa sentimen penting dalam jangka pendek, seperti keputusan suku bunga The Fed, rilis data ekonomi AS, dan perkembangan regulasi kripto. Sentimen-sentimen ini dapat mempengaruhi arah pergerakan harga Bitcoin dan altcoin dalam beberapa minggu ke depan.
Secara keseluruhan, pasar kripto masih menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Investor perlu melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi dan mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka.
Analisis Harga Bitcoin
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di bawah US$65.000 dan berada dalam tren turun selama dua minggu terakhir, namun masih dalam tren bullish jangka panjang.
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.