BBPOM Yogya Dampingi 30 SMK Urus Izin Edar Produk Kewirausahaan Tata Boga dan Pertanian Kelautan

Kegiatan ini bertujuan supaya SMK se-DIY mendapat nomor izin edar, sehingga bisa membuat produk secara massal untuk dipasarkan.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Para perwakilan SMK se-DIY menyimak pemaparan narasumber pendampingan penerbitan nomor izin edar BBPOM, Kamis (4/7/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 30 perwakilan dari SMK se-DIY menghadiri diskusi advokasi pendampingan Program Bersama Kewirausahaan Sekolah dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta, Kamis (4/7/2024).

Kegiatan ini bertujuan supaya SMK se-DIY mendapat nomor izin edar, sehingga bisa membuat produk secara massal untuk dipasarkan.

Kepala BBPOM Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo, mengatakan pemberian nomor izin edar dari BBPOM sebagai penjamin mutu produk-produk dari SMK se-DIY.

Ketika seluruh SMK se-DIY sudah mendapat nomor izin edar, diharapkan pihak sekolah dapat memasarkan produknya secara massal.

"Di SMK ada teaching factory. Para siswa dibekali berwirausaha sesuai jurusan masing-masing di antaranya tata boga dan pertanian dan pakan olahan laut," katanya, kepada awak media.

Baca juga: BPOM Gelar Sosialisasi Tupoksi dan Rekrutmen 2024 di UGM, Sediakan 781 Formasi CASN

Tidak menutup kemungkinan program pemdampingan izin edar ini akan menyasar ke sekolah lain, bahkan di tingkat perguruan tinggi.

Program ini direncanakan sejak Juni 2024 kemarin, tercatat ada 30 SMK jurusan tata boga serta hasil tani dan kelautan.

Mereka kemudian diidentifikasi berdasarkan tingkat kesiapan dan produk yang dimiliki masing-masing SMK.

"Nanti ada 15 SMK yang akan didampingi awal ini targetnya jangka pendek 5 terbit nomor izin edar dilanjut jangka menengah. Harapannya satu tahun ini 30 SMK nanti mereka dapat izin edar dan bisa produksi massal khusus SMK yang BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)," terang dia.

Pendampingan ini juga melibatkan Paniradya Kaistimewaan DIY yang mendukung program ini secara kelembagaan ditingkat daerah.

"Paniradya dilibatkan karena ada suport untuk keperluan produksi produknya," terang dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved